Risiko Serangan Jantung Meningkat Saat Sedang Patah Hati

Selasa, 10 Januari 2012

Patah hati benar-benar bisa menyebabkan kematian. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa orang yang sedang berkabung karena kehilangan orang yang dicintai 21 kali lebih mungkin menderita serangan jantung.

"Pengasuh, penyedia layanan kesehatan dan orang yang berduka itu sendiri perlu mengenali periode risiko tinggi pada hari-hari dan minggu-minggu setelah mendengar orang yang dikasihi sedang sekarat," kata Dr. Murray Mittleman, ahli pencegahan penyakit jantung dan epidemiologi di Harvard Medical School di Amerika Serikat.

Dalam penelitian ini, peneliti melihat grafik dari pasien yang diwawancarai di rumah sakit setelah mengalami serangan jantung pada tahun 1989 hingga 1994.

Pasien menjawab pertanyaan tentang serangan jantungnya, serta apakah mereka baru saja kehilangan seseorang yang penting dalam hidup setahun sebelumnya, kapankah kematian itu terjadi, dan seberapa dekat hubungan mereka.

Penelitian yang dimuat dalam Journal of American Heart Association ini memperkirakan risiko serangan jantung dengan membandingkan jumlah pasien yang kehilangan orang terkasih dalam seminggu sebelum serangan jantungnya dengan jumlah kematian orang-orang yang penting dalam hidupnya dari satu sampai enam bulan sebelum serangan jantungnya.

Para peneliti menemukan bahwa berduka karena pasangannya meninggal berisiko tinggi bagi kesehatan, 53 persen penyebabnya adalah penyakit jantung dan stroke. Risiko serangan jantung meningkat 21 kali lebih tinggi dibandingkan biasanya pada hari pertama berduka, dan hampir 6 kali lebih tinggi dari biasanya pada minggu pertama berduka.

Peneliti juga menemukan terjadinya peningkatan risiko serangan jantung pada minggu pertama setelah kehilangan orang yang dikasihi adalah 1 dari 320 orang berisiko tinggi serangan jantung dan 1 dari 1.394 orang dengan risiko serangan jantung yang rendah.

Tekanan psikologis yang disebabkan oleh kesedihan dapat meningkatkan denyut jantung, tekanan darah dan pembekuan darah, yang dapat meningkatkan kemungkinan serangan jantung.

Ketika berduka, orang cenderung kurang tidur, nafsu makannya rendah dan kadar kortisolnya (hormon stres) tinggi, yang juga dapat meningkatkan risiko serangan jantung.

"Orang yang berduka juga terkadang mengabaikan minum obat secara teratur, sehingga dapat mengarah pada insiden yang berbahaya bagi jantung. Teman-teman dan keluarga orang yang berkabung harus memberikan dukungan untuk mencegah insiden tersebut, terutama pada awal masa berduka," kata peneliti Elizabeth Mostofsky.

"Profesional medis harus menyadari bahwa masa berduka berisiko tinggi mengalami serangan jantung daripada biasanya. Selama mengalami kesedihan ekstrem dan tekanan psikologis, orang masih perlu mengurus diri sendiri dan mencari perhatian medis atas gejala yang berhubungan dengan serangan jantung," imbuh Dr. Mittleman seperti dilansir The Telegraph, Selasa (10/1/2012).

Tanda-tanda serangan jantung antara lain adalah ketidaknyamanan pada dada, sakit pada tubuh bagian atas atau perut, sesak napas, mual, dan keringat dingin atau pusing.



(pah/ir)
http://www.detikhealth.com/read




BACA JUGA :

Translate to : by

0 komentar:

Posting Komentar