Risiko Kanker di Balik Kentang Goreng

Minggu, 31 Oktober 2010

Siapa yang tak tergoda dengan kelezatan kentang goreng. Kerenyahan dan sensasi rasanya saat disajikan hangat membuat ketagihan. Namun, bagi Anda yang keranjingan makanan ini, sebaiknya tetap waspada.
Kandungan acrylamide dalam kentang goreng diduga meningkatkan risiko mengidap kanker, terutama pada wanita muda.

Seperti yang dipubliaksikan dalam British Journal of Cancer, kebiasaan menyantap makanan mengandung acrylamide memperbesar risiko mengidap  kanker payudara, khususnya pada wanita yang belum memasuki masa menopause.

Para ilmuwan di University of Leeds, Inggris, melakukan penelitian berskala besar yang melibatkan 33.7331 perempuan berusia 35-69 tahun. Para perempuan ini dipantau selama 11 tahun dalam riset yang bertajuk "United Kingdom Women's Cohort Study". Dalam riset ini, peneliti mengkaji asupan makanan mengandung acrylamide, zat berpotensi karsinogen yang juga ditemukan dalam jenis makanan renyah lainnya, seperti keripik kentang.

Selama penelitian tersebut, para ahli mencatat setidaknya ada 1.084 kasus payudara yang terdiagnosis. Para ahli menemukan, asupan acrylamide tidak menjadi faktor tunggal yang memicu risiko kanker payudara pada wanita.

Namun setelah memperhitungkan variabel lainnya, kebiasaan mengonsumsi acrylamide dapat meningkatkan risiko kanker payudara sekitar 20 persen pada wanita premenopause.

Acrylamide adalah senyawa organik dengan rumus kimia C5H5NO. Senyawa ini dapat terbentuk pada bahan makanan berkarbohidrat tinggi, seperti jagung, kentang, singkong, dan tepung-tepungan yang disajikan dengan digoreng, dipanggang, atau dibakar pada suhu di atas 120 derajat celsius.

Sejumlah makanan, seperti keripik kentang, atau produk berbahan kentang lain, seperti kentang goreng, cereal (produk sarapan pagi), produk-produk bakery (roti panggang), dan produk yang dibuat dari jagung atau tepung jagung, diyakini memproduksi acrylamide dalam pengolahannya.

Hal ini terjadi karena penyajiannya secara umum memerlukan suhu tinggi dan waktu cukup lama, apalagi bila terjadi perubahan warna menjadi kecoklatan (terlalu matang) atau hangus.


Penulis: AC   |   Editor: Asep Candra   |   Sumber :Food Consumer 

http://health.kompas.com/index.php/read/2010/10/29/14290738/Risiko.Kanker.di.Balik.Kentang.Goreng-12
READ MORE - Risiko Kanker di Balik Kentang Goreng

Tersangkut di Atas Pohon, Azizah Selamat Saat Tsunami di Mentawai

Tsunami di Mentawai meluluhlantakkan Dusun Muntai. Di tengah reruntuhan, selamatlah seorang bocah berumur tiga tahun. Anak yang diketahui bernama Azizah itu ditemukan tersangkut di atas pohon.

"Saat ditemukan, seluruh badannya membiru dan merah," kata Saderaki (42), warga
Malakopa yang kini berniat merawat balita malang tersebut kepada detikcom, Minggu,
(31/10/2010).

Dengan kondisi lemah, Azizah diturunkan secara perlahan oleh polisi yang menemukannya. Di lokasi tersebut juga ditemukan ibunya yang nyaris meninggal. Tulang perempuan tersebut patah-patah. Dia juga mengalami luka di sekitar mata yang membuatnya bengkak, dan badannya membiru. Ditemukan pula kakak Azizah dengan kondisi setali tiga uang dengan ibunya.

"Azizah tiap malam menangis, memanggil-manggil ibunya," tambah Saderaki.

Kini, ibu dan kakak Azizah masih dirawat intensif di posko pengungsian gereja bersama puluhan pengungsi lainya. Azizah hanya sesekali dipertemukan dengan ibunya karena takut tertular penyakit. Azizah kini mulai bisa tersenyum, meski pucat masih tampak di wajahnya.

"Rencananya, Azizah akan kami sekolahkan," ucap Saderaki.

Gempa 7,2 SR yang melanda Mentawai pada Senin (25/10) memicu tsunami di kawasan tersebut. Korban tewas akibat bencana itu hingga 29 Oktober malam menjadi 413 orang. Sedangkan warga yang masih hilang mencapai 298 orang. Korban yang mengalami luka berat 270 orang dan 142 orang luka ringan. Sebanyak 517 rumah rusak berat dan 204 rumah rusak ringan. Jumlah pengungsi telah mencapai 22.595 orang. (asp/vit)

Andi Saputra - detikNews
http://www.detiknews.com/read/2010/10/31/091157/1480342/10/tersangkut-di-atas-pohon-azizah-selamat-saat-tsunami-di-mentawai?nd992203605
READ MORE - Tersangkut di Atas Pohon, Azizah Selamat Saat Tsunami di Mentawai

Ternyata, Tsunami Mentawai Sudah Diprediksi 9 Bulan Lalu

Gempa dan tsunami yang meluluhlantakkan Mentawai sungguh mengejutkan banyak pihak. Namun ternyata, gempa dan tsunami dahsyat di Mentawai, sudah diprediksi oleh tim ilmuwan Irlandia 9 bulan sebelumnya. Bahkan tim itu pun sudah meminta pemerintah Indonesia waspada.

Prediksi itu dibuat ilmuwan terkemuka John McCloskey, profesor di Institut Riset Sains Lingkungan Hidup di Universitas Ulster, Irlandia Utara. McCloskey terkenal sejak prediksi gempa Sumatera yang cukup akurat di tahun 2005.

Peringatan ini dituangkan dalam surat untuk jurnal Nature Geoscience dan pernah dilansir kantor berita AFP, Senin 18 Januari 2010 silam. McCloskey sudah khawatir akan terjadi gempa di Mentawai.

"Ancaman gempa penyebab tsunami yang dahsyat dengan skala kekuatan lebih dari 8,5 di tambalan Mentawai tidak berkurang. Ada potensi timbulnya korban jiwa sebesar tsunami Samudera Hindia tahun 2004," demikian peringatan tersebut.

Dikatakan tim itu, bahaya tersebut berasal dari dari penumpukan tekanan yang terus-menerus dalam dua abad terakhir di belahan lempeng Sunda (Sunda Trench), salah satu zona gempa paling mengerikan di dunia, yang berlangsung paralel ke pantai Sumatera bagian barat.

Tidak disebutkan kapan waktu kejadian tersebut. Namun dengan jelas diingatkan bahaya untuk Padang, kota dengan 850 ribu jiwa penduduk yang terletak di wilayah yang berisiko tersebut.

"Ancaman untuk peristiwa itu adalah jelas dan kebutuhan untuk aksi mendesak sangatlah tinggi," demikian peringatan para ahli seismologi tersebut.

Peringatan ini adalah hasil riset tim McCloskey setelah menganalisa gempa Padang, 30 September 2009 lalu. Bahkan, mereka meminta pemerintah Indonesia bersiap-siap khusus untuk kawasan Mentawai dan Padang.

"Penting sekali bahwa pemerintah Indonesia dengan bantuan komunitas internasional dan organisasi-organisasi nonpemerintah, memastikan bahwa mereka menuntaskan upaya bantuan dan pembangunan tahan gempa usai gempa bumi ini, dan bekerja sama dengan rakyat Padang untuk membantu mereka menyiapkan diri untuk gempa berikutnya," pungkas mereka.

Gempa dan tsunami pun akhirnya benar-benar terjadi pada Senin 25 Oktober kemarin dengan kekuatan 7,2 Skala Richter (SR), tidak sampai 8,5 SR seperti prediksi McCloskey. Daerah Padang siap dengan pemantau gempa dan tsunami. Namun tidak demikian dengan Mentawai, karena tidak dipasangi pemantau tsunami oleh pemerintah.

Tsunami yang menerjang Mentawai luput dari perhatian dan baru diketahui keesokan harinya. Hingga Minggu (31/10/2010) korban jiwa di Mentawai mencapai 449 orang, 96 orang hilang, 270 orang luka berat, 142 orang luka ringan dan 14.983 orang terpaksa mengungsi.

(fay/vit)
Fitraya Ramadhanny - detikNews
http://www.detiknews.com/read/2010/10/31/133039/1480570/10/ternyata-tsunami-mentawai-sudah-diprediksi-9-bulan-lalu
READ MORE - Ternyata, Tsunami Mentawai Sudah Diprediksi 9 Bulan Lalu

Empat Ribu Dolar dari Pengungsi Palestina untuk Korban Bencana Indonesia

Permukiman warga di Dusun Muntei Baru, Pagai Selatan, Mentawai, Sumatera Barat, rata dengan tanah pasca-gempa berkekuatan 7,2 SR dan tsunami, Senin (25/10/2010).
AMASKUS - Apa yang dilakukan para pengungsi Palestina ini sungguh mulia. Biarpun hidup di bawah penjajahan dan teror Israel, para pengungsi di Suriah dan Gaza masih sempat mengirimkan bantuan dana untuk saudara-saudaranya korban Tsunami di Mentawai dan korban letusan Gunung Merapi di Yogyakarta.

"Kami tahu, jumlah ini tidak seberapa dibandingkan kesusahan yang sedang dialami saudara-saudara kami di Mentawai dan Merapi. Tapi terimalah ini sebagai tanda cinta kami. Kita satu tubuh. Kalian sakit, kami ikut sakit, sebagaimana kalian merasa sakit ketika melihat kami sakit dan menderita karena dijajah Israel," kata Ziad Said Mahmud, kordinator bantuan kemanusiaan internasional Palestina.

Berita ini ditulis Sahabat Al-Aqsha pada Tribunnews.com, akhir pekan kemarin. Ziad asal Gaza yang juga Direktur Al-Sarraa Foundation menambahkan, sumbangan itu hasil keputusan musyawarah antara ulama dan rakyat Palestina, baik yang ada di Jalur Gaza maupun di Suriah.

Bantuan untuk korban Tsunami di Mentawai sebesar 2 ribu dolar disampaikan lewat Ustadz Ferry Nur, Ketua KISPA (Komite Indonesia untuk Solidaritas Palestina), sedangkan bantuan untuk korban letusan Gunung Merapi juga sebesar 2 ribu dolar disampaikan lewat Amirrul Iman, Direktur Operasional Sahabat Al-Aqsha.

"Ini bukan pertama kali," kata Ust. Ferry Nur, "waktu terjadi gempa di Padang tahun lalu, mereka juga mengirim uang sebesar seribu dolar. Saya sendiri yang menyampaikannya ke saudara-saudara kita korban gempa itu di Pariaman."

"Saya sampai nggak tahu mesti ngomong apa," kata Amirrul Iman dengan suara lirih. "Kami sudah sampaikan kepada mereka (pengungsi Palestina di Suriah dan di Gaza), hidup kalian sudah susah. Cukup doakan para korban Tsunami dan Merapi agar semakin kuat imannya kepada Allah, dan diringankan penderitaannya. Nggak usah kirim-kirim uang segala. Tapi mereka tetap memaksa. (untuk mengirim uang)."

Ust. Ferry Nur dan Amirrul menyatakan akan segera menyampaikan amanah itu kepada para korban secepat mungkin. Insya Allah.




Editor: anita_k_wardhani
http://www.tribunnews.com/2010/10/31/4-ribu-dolar-dari-pengungsi-palestina-untuk-korban-bencana-indonesia
READ MORE - Empat Ribu Dolar dari Pengungsi Palestina untuk Korban Bencana Indonesia

Merapi Kembali Semburkan Wedhus Gembel Dahsyat

Semburan awan panas atau wedus gembel
YOGYAKARTA - Gunung Merapi kembali memuntahkan awan panas atau wedhus gembel dan debu vulkanik, Minggu (31/10/2010) pukul 15.15 WIB. Semburan wehus gembel terlihat dengan jelas oleh warga dari tempat pengungsian di Kepuhrejo, Sleman, Yogyakarta.

Meski curah hujan berintensitas rendah terjadi di kawasan Merapi, awan panas terlihat jelas mengarah ke Selatan dan Tenggara. Terlihat juga wedhus gembel mengarah ke bagian Timur.

Warga di pengungsian Kepurejo sempat panik. Namun, petugas meminta warga tetap tenang, karena wilayah Kepuhrejo merupakan zona aman dari muntahan Merapi.

Sebelumnya pukul 14.50 WIB, Merapi juga memuntahkan awan panas. Namun, semburan wedhus gembel tidak sedahsyat yang terjadi pukul 15.15 WIB.

Sebelumnya, Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Dr Surono mengingatkan agar semua orang tidak berada di sepanjang tepi aliran Kali Kuning yang berhulu di lereng Merapi.

Berdasarkan data pengamatan dan analisis visual, endapan material vulkanik di lereng selatan sangat potensial menggelontor ke sungai itu jika terjadi banjir lahar dingin akibat hujan bercurah tinggi di kawasan puncak.

Peringatan itu disampaikan Surono, Sabtu (30/10) dan diulangi lagi Minggu (31/10/2010). Jutaan meter kubik material vulkanik yang menggantung di kubah selatan Merapi sangat rawan runtuh.(*)




Tribunnews.com - Minggu, 31 Oktober 2010 15:53 WIB
 
 
 
 


 Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willem Jomnata
 
Editor: Juang_Naibaho
http://www.tribunnews.com/2010/10/31/merapi-kembali-semburkan-wedhus-gembel-dahsyat
READ MORE - Merapi Kembali Semburkan Wedhus Gembel Dahsyat

Dokter Gadungan Diringkus setelah 10 Tahun Beroperasi

SITUBONDO - Berakhir sudah petualangan Abdul Hadi (46), warga Dusun Krajan, Desa Langkap, Kecamatan Besuki, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur. Pria yang sehari-hari melakukan praktik sebagai dokter keliling desa di wilayah Bondowoso dan Probolinggo ini diciduk polisi, Sabtu, (30/10/2010) sekitar pukul 20.00 WIB

Dokter gadungan, yang hanya lulusan SMP, ini diringkus polisi setelah 10 tahun terakhir lancar dan aman bekerja sebagai dokter palsu.

Terbongkarnya praktik dokter gadungan ini berawal dari kecurigan warga setempat terhadap peralatan medis dan obat-obatan di rumah tersangka Abdul Hadi. Mereka pun melapor ke polisi.

Hadi mengaku terpaksa menjalani profesi sebagai tenaga medis keliling desa karena desakan para warga yang menjadi pasiennya. “Awalnya saya ini hanya penjual obat-obatan keliling desa, Pak. Tapi karena banyak warga yang cocok, maka saya beralih menjadi tenaga medis,” ujar Hadi kepada Surya, di ruang Reserse Narkoba Polres Situbondo.

Sebelum memulai praktik medis kepada para pasiennya, awalnya Hadi mempraktikkannya kepada seekor ayam miliknya. Adapun selama sekitar 10 tahun menjalankan profesi sebagai ‘dokter keliling’, dirinya tidak pernah mendapat komplain maupun masalah dengan pasien-pasien nya.

“Rata rata pasien yang saya obati sembuh dan sehat, kok,” kilah bapak satu anak ini. Untuk mendapatkan obat-obatan sebagai pelengkap praktik medisnya, Abdul Hadi membeli dari sebuah apotik langganan. “Stok obat yang saya beli tidak banyak. Paling-paling kalau pesanan banyak, hanya menghabiskan uang Rp 150 ribu hingga Rp 200 ribu,” katanya.

Adapun tarif pengobatan ditentukan sesuai dengan penyakit yang diderita pasien masing-masing. “Kalau penyakit ringan, sekali suntik biayanya Rp 15 ribu. Tapi kalau cukup berat, biayanya Rp 25 ribu,” jelas Abdul Hadi tanpa merinci jenis penyakit ringan dan berat yang pernah dia tangani.

Dia juga mengakui selama ini para tetangga dan warga desanya tidak mengetahui kalau dirinya juga berpraktik bak dokter; mereka tahu dirinya hanya penjual obat keliling. “Tidak tahu, sebab di rumah saya tidak buka praktik. Saya hanya menerima panggilan pasien langganan,” ujarnya.

Dimintai konfirmasi, Kapolres Situbondo, AKBP Imam Thobroni, melalaui Kasat Reskoba, AKP Priyo Purwandito, mengatakan penangkapan tersangka berawal dari kecurigaan masyarakat. Polisi akan menjerat tersangka dengan pasal 196 jo pasal 9 ayat 2 Undang-Undang 36 tahun 2009 tentang Kesehatan, yang ancaman hukumannya maksimalnya 10 tahun penjara dan denda Rp 1 miliar.


Editor: anwarsadat
 
http://www.tribunnews.com/2010/10/31/dokter-gadungan-diringkus-setelah-10-tahun-beroperasi
 
 
READ MORE - Dokter Gadungan Diringkus setelah 10 Tahun Beroperasi

Anak Muda 14 Tahun Ini Tunggangi Paus

Sam Matheson, si penunggang paus dari Australia (www.news.com.au/ Trevor Paddenburg)
Sam sedang berada di pantai saat melihat seekor ikan paus sepanjang 14 meter di dekatnya.

Seorang anak muda berusia 14 tahun membuat berita setelah menunggangi seekor ikan Paus yang memiliki panjang 14 meter dan lebar 4 meter di Australia Barat pada bulan September 2010 lalu. Pelajar sekolah menengah atas bernama Sam Matheson ini mengaku melakukan hal itu hanya karena penasaran.

The Sunday Times, Australia, yang mewawancarai anak muda ini menyatakan, ide menunggangi paus itu muncul seketika saat dia melihat seekor mamalia terbesar di lautan itu berenang dekat sebuah tebing karang.

"Saya sedang berada di pantai bersama teman yang bernama Shayden. Paus itu berada di sana, hanya sekitar 10 atau 15 meter dari karang. Jarang sekali ada paus sedekat itu. Saya lalu memanfaatkan kesempatan itu untuk melihat lebih dekat," kata Sam seperti dilansir News.com.au, Minggu 31 Oktober 2010.

"Saya berenang mendekatinya dan memegangnya, lalu menaikinya sekitar 20 sampai 30 detik," kata Sam. Paus itu lalu membawa Sam berenang sejauh 30 meter.

Paus itu awalnya tak menyadari ada Sam di punggungnya. Namun akhirnya dia menggerakkan ekornya dan mendorong Sam sedikit. Sam lalu berenang kembali ke karang.

"Saya tak mengira telah melakukan perbuatan yang salah, sampai ada berita dan kisah itu di internet. Juga ada di CNN, di semua tempat. Jika saya tahu itu dilarang, saya tak akan melakukannya," kata Sam.

Ibunya, Tammy Smit-Sell, juga mengakui anaknya bukan tipe anak bandel. Sam menurutnya hanya anak yang berjiwa petualang.

"Dia tumbuh besar di sekitar lautan, dia mencintai lautan. Dia suka surfing, memancing dan menyelam. Sam tak akan melecehkan ikan, apalagi seekor paus," kata Tammy.

Namun yang jelas, ketika berita sudah merebak, Departemen Lingkungan setempat telah menginterogasi Sam dan memberinya peringatan. Sam terhindar dari denda maksimum 10.000 dolar Australia karena dugaan menyiksa binatang. Dan Sam menyesali perbuatannya. Dia mengatakan, tak akan melakukan tindakan semacam itu lagi.

• VIVAnews
Arfi Bambani Amri
http://dunia.vivanews.com/news/read/185949-anak-muda-14-tahun-ini-tunggangi-paus
READ MORE - Anak Muda 14 Tahun Ini Tunggangi Paus

Misteri Angka 26 di Balik Bencana Alam

Pascameletusnya Gunung Merapi, orang kemudian mengaitkan dengan tanggal terjadinya bencana tersebut. Letusan gunung di kawasan Sleman, Yogyakarta, itu berlangsung pada 26 Oktober 2010. Tanggal yang sama dengan bencana tsunami di Aceh, 26 Desember 2004.

"Percaya nggak percaya sih," kata Nuri Maulida dalam tayangan Hot Shot SCTV, Ahad (31/10). Pun Anjie Drive memiliki pendapat serupa. Dalam ranah kosmologi dan metafisi, sebuah angka yang menunjukkan waktu bisa saja menyimpan makna.

Namun, ada juga artis yang tidak percaya dengan hubungan mistis persamaan tanggal dan bencana alam. Sebut saja Adly Fairuz, Widi 'Vierra', dan Sheila Marcia. "Saya yakin Tuhan punya kehendak. Banyak berdoa ajah," ucap Sheila mantap.

Percaya atau tidak, berikut daftar sejumlah kejadian besar yang berkaitan dengan tanggal 26:

26 Januari 1531, gempa bumi di Lisbon, Portugal. Sebanyak 30 ribu orang tewas
26 Januari 1700, gempa di Laut Pasifik. Dikenal sebagai mega earthquake. Daerah pesisir utara dan selatan Amerika luluh lantah oleh guncangannya
26 Juli 1805, gempa bumi di Naples, Calabria, Italy. Sebanyak 26 ribu orang tewas
26 Agustus 1883, meletusnya Gunung Krakatau. Menewaskan 36 ribu jiwa
26 Desember 2004, tsunami di Aceh. Sebanyak 230 ribu orang tewas
26 Mei 2006, gempa di Yogyakarta. Ratusan ribu orang tewas.(AYB)

Naomi Siregar
http://showbiz.liputan6.com/selebritis/201010/304148/Misteri.Angka.26.di.Balik.Bencana.Alam
READ MORE - Misteri Angka 26 di Balik Bencana Alam

Peneliti Jepang: Tsunami Mentawai Lima Meter

Tsunami menyusul gempa berkekuatan 7,2 skala Richter melanda Pulau Pagai Selatan di Kepulauan Mentawai, Sumatra Barat, Senin silam. Fenomena ini ternyata menarik minat sejumlah ilmuwan Jepang.

Baru-baru ini, Shunichi Koshimur, profesor Pusat Penelitian Bencana Alam Universitas Tohoku, Jepang, membuat perhitungan berdasarkan data yang dikumpulkan selama gempa yang terjadi di Mentawai, beberapa waktu silam.

Hasil penelitian Koshimura menunjukkan, tsunami menyebar keluar dari pusat gempa. Selain itu, posisi patahan menyebabkan gelombang menjadi lebih besar di sisi timur laut, di mana tsunami terparah terjadi di Kepulauan Mentawai.

Analisisnya menunjukkan pula, gelombang setinggi tiga sampai empat meter menghantam Pulau Pagai Selatan dalam waktu 20 menit. Sebuah simulasi yang dilakukan juga menunjukkan bahwa gelombang tsunami itu mencapai lima meter di ujung selatan pulau, hingga 5,2 meter di beberapa tempat.

Lebih Koshimura menjelaskan, tsunami terutama tinggi di bagian pulau karena daratannya yang menonjol. Ia menambahkan, bentuk garis pantai dan karakteristik dasar laut di tempat seperti itu memang dapat menimbulkan kumpulan arus gelombang lebih kuat.(ANS/NHK)

Desika Pemita
http://tekno.liputan6.com/berita/201010/304046/Peneliti.Jepang.Tsunami.Mentawai.Lima.Meter
READ MORE - Peneliti Jepang: Tsunami Mentawai Lima Meter

SOROT 107 - Merapi, Mbah Maridjan, dan Wawan

Sabtu, 30 Oktober 2010

Mengapa juru kunci bergaji Rp8.000 sebulan itu memilih bertahan menghadapi debu panas?

Jarum jam menunjuk pukul 04.00 WIB. Rabu itu, 26 Oktober 2010, hari masih gelap, tapi rombongan tim SAR telah bersiap. Mereka adalah tim evakuasi gelombang kedua yang hendak menyisir korban keganasan wedhus gembel, debu panas Gunung Merapi. Mereka bergegas berangkat dari posko yang letaknya 1 km dari dukuh yang akhir-akhir ini jadi begitu tersohor, Kinahrejo.

Berdua-dua mereka berboncengan motor menuju ke atas. Ada pula yang berjalan kaki. Semua dilakukan dengan gerak cepat, menuju titik-titik yang telah ditentukan saat briefing. Di antara rombongan beranggotakan sekitar 24 orang itu, Hidayat Wahid, kamerawan tvOne--yang lebih dikenal dengan nama udara Don Wahid--berada di barisan terdepan.

Dan kekhawatiran mereka segera terbukti.

Mereka menemukan jenazah pertama tergolek di pinggiran jalan. Tim langsung memasukkannya ke dalam kantung mayat, dan kembali melanjutkan pencarian.

Cahaya pagi mulai nampak, memperjelas pandangan mengerikan di sekeliling perjalanan. Di kanan-kiri semua hancur. Pohon dan tanaman tumbang, hangus, meranggas, berselimut debu vulkanik yang masih terhirup menembus masker, walaupun sudah dirangkap dua. Bagi Don Wahid, suasana kehancuran ini seperti mimpi. Sepi, mencekam.

Kinahrejo sudah di hadapan. Rumah-rumah terlihat porak-poranda. Cuma Masjid Al Amien yang masih terlihat bentuk aslinya. Bulu kuduk Don merinding ketika ia memasuki rumah Mbah Maridjan, sang juru kunci Gunung Merapi yang dulu sering ia sambangi ketika masih menjadi mahasiswa pecinta alam.

Kursi-kursi kayu panjang tempat si Mbah sering duduk-duduk di depan, sudah lenyap. Rumah itu kini menjadi puing-puing. Beberapa bagiannya bahkan tertutup debu putih hingga setebal 30 cm.

Tim langsung merangsek ke bagian belakang rumah Mbah Maridjan yang berbentuk huruf ‘L’. Perlahan mereka menggali tumpukan debu vulkanik. Tiba-tiba, pandangan mereka tertumbuk pada sesosok jenazah yang tertindih puing kayu. Posisinya sedang bersujud.

“Si Mbah, si Mbah...,” beberapa anggota Tim SAR berseru, sembari buru-buru menyingkirkan puing kayu.

Don terhenyak. Ia semula tak percaya bahwa tubuh tak bernyawa itu adalah Mbah Mardijan. Apalagi, sebelumnya beredar kabar bahwa Mbah Maridjan telah ditemukan selamat, meski dalam kondisi lemah. Tapi, beberapa anggota Tim SAR yang mengenal baik Mbah Maridjan meyakinkannya bahwa itu memang jenazah sang penjaga Merapi.

Pakaian koyak yang melekat di tubuh itu memang batik dan sarung yang biasa dikenakan si Mbah. Salawat pun bergema. Air mata Don dan anggota tim lain langsung mengembang. Mereka pun memasukkan jenazah si Mbah di kantung mayat, menuliskan huruf ‘M’ di atasnya dengan spidol, dan langsung melarikannya ke RSUP Dr. Sardjito, Yogyakarta.

Roger...
Bagi sebagian anggota tim SAR, Mbah Maridjan memang bukan sosok yang asing. Bila mendaki Merapi lewat jalur selatan, mereka selalu sowan terlebih dahulu ke tempat Si Mbah. Di rumah yang kini telah porak poranda itu, dulu mereka sering bercengkerama.

Berkat interaksinya dengan para pemuda pecinta alam itulah, yang selalu membawa perangkat komunikasi radio handy talkie, si Mbah mengenal istilah ‘roger’. Maka, jangan heran bila di akhir kalimat pembicaraannya, Mbah Maridjan sering mengimbuhi kata "..., roger.”

Kenangan itu kini terkubur tebalnya lapisan debu vulkanik.
Pada 25 Oktober 2010, pukul 17.02 WIB Merapi mulai ‘batuk’ lagi, sejak meletus terakhir 2006. Diperkirakan, pada letusan yang kedelapan pada pukul 18.21 WIB, Merapi mengembuskan wedhus gembel yang tanpa ampun menyapu bersih dukuh Kinahrejo, Umbulharjo, Cangkringan, Sleman, Yogyakarta.

Awan piroklastik itu setidaknya menyudahi nyawa 30-an orang di Kinahrejo, termasuk editor senior VIVAnews.com Yuniawan Wahyu Nugroho dan relawan PMI Sleman, dr. Tutur Prijanto.

Sebenarnya, Wawan--nama sapaan Yuniawan--dan Tutur, sudah sempat mengungsi dari Kinahrejo, bersama Agus Wiyarto (asisten dan kerabat Mbah Maridjan), anggota keluarga si Mbah, dan beberapa penduduk desa. Akan tetapi, sesampainya di pengungsian Umbulharjo, dengan mengendarai minibus Suzuki APV, Tutur dan Wawan berkeras kembali untuk menjemput Mbah Maridjan yang memilih bertahan di rumahnya. Di tengah hari yang mulai gelap, mereka tanpa ampun disergap bara wedhus gembel.

Tim evakuasi gelombang pertama menemukan jenazah mereka di belakang mobil APV yang diparkir di depan rumah Mbah Maridjan. Saat ditemukan, mesin mobil masih menyala dengan pintu terbuka. Kemungkinan, Wawan dan Tutur sedang menunggu Mbah Maridjan yang sedang salat. (Kisah Wawan selengkapnya bisa dibaca di sini)

Mbah Maridjan dikenal tak pernah meninggalkan salat lima waktu. Menurut Agus Wiyarto, si Mbah selalu bergegas meninggalkan segala aktivitasnya saat terdengar azan untuk menunaikan salat. Jika ada tamu, si Mbah selalu mengajak salat bersama.

Kebiasaan itu masih begitu lekat dalam ingatan Jangkung Suseno Aji, kamerawan Rumah Produksi Indigo. Usai mewawancarai si Mbah pada 2006, Seno dan reporternya bersiap untuk pulang. Namun, karena sudah malam, si Mbah menyarankan mereka untuk bermalam.

“Jangan turun dulu, salat dulu. Besok pagi saja pulangnya, sekarang sudah gelap,” kata Mbah Maridjan dalam bahasa Jawa.

Sepanjang malam, Si Mbah bercerita banyak hal sambil menyelipkan nasihat-nasihatnya. Meski apa yang diucapkannya sepintas terdengar sepele karena diutarakan dengan cara yang lugu, perkataan si Mbah buat Seno punya arti mendalam.

Saat Merapi kembali aktif pada pertengahan April-Mei 2006, banyak wartawan datang meliput. Mbah Maridjan berkali-kali mengatakan, “Kenapa datang ke sini? Merapi sih sudah biasa batuk-batuk. Kenapa tidak justru ke Selatan, karena akan terjadi sesuatu.”
Dua pekan setelah itu--entah kebetulan entah tidak--ucapan Mbah Maridjan terbukti. Pada 27 Mei 2006, Yogyakarta diguncang gempa dan menelan lebih dari 6.200 korban jiwa.
Tiga minggu setelahnya, pada 8 Juni, gunung berapi itu menyemburkan debu panas, melewati kawasan Kaliadem. Namun, ketika itu wedhus gembel tak menyiram Kinahredjo sehingga Mbah Maridjan dan warga pengikutnya yang memilih bertahan, selamat.

Gaji Rp8.000
Bagi warga sekitar Merapi, Mbah Maridjan adalah tokoh panutan. Apalagi, kakek yang lahir 83 tahun lalu itu adalah putra juru kunci Merapi sebelumnya, Mbah Hargo. Ia mulai dilibatkan sebagai asisten juru kunci oleh ayahnya sejak 1965, sebelum diangkat menjadi abdi dalem keraton pada 1974.
Ketika ayahnya meninggal, pria bernama asli Mas Penewu Surakso Hargo itu akhirnya dilantik menjadi juru kunci oleh Sri Sultan Hamengkubuwono IX dengan titel Raden Ngabehi Surakso Hargo.

Sebagai juru kunci, ia diberi amanat untuk menjaga dan mengawasi Merapi. Ia memimpin berbagai ritual di Merapi, termasuk upacara tahunan Labuhan, di mana warga Merapi melemparkan sesaji ke kawah.

Menurut keterangan Agus, untuk jabatannya itu si Mbah hanya digaji Rp8.000 sebulan.
Ketika si Mbah menjadi bintang iklan Kuku Bima Energi, banyak yang mempertanyakan kenapa tiba-tiba sang penjaga Merapi jadi komersil. Tentang ini, Irwan Hidayat, CEO Sido Muncul, bercerita.
Pertama kali bertemu Mbah Maridjan, ia diantar almarhum Sumadi Wonohito, pemilik Harian Kedaulatan Rakyat. Di awal bertamu, Irwan diperkenalkan sebagai seorang pengusaha kaya dari Jakarta. Mendengar itu, reaksi si Mbah datar-datar saja. Menoleh pun tidak. Sekadar menjaga kesopanan, ia hanya berkata, “Inggih, inggih... (iya, iya...)."
Baru setelah Irwan memperkenalkan diri sebagai adik ipar Anton Sujarwo, si Mbah menoleh dan bersikap ramah. “Saya tidak tahu kalau Bapak adik ipar Pak Anton,” Irwan mengenang.

Ditawari jadi maskot Kuku Bima, si Mbah semula menolak. Ia baru bersedia setelah Irwan membujuknya sembari membawa-bawa nama Anton Sujarwo. “Pak Anton itu orang baik. Karena Beliau, warga di sini bisa mendapat air, memelihara ternak, dan sebagainya,” Irwan menirukan Mbah Maridjan.
Abdi dalem mbalelo
Dikisahkan Agus, si Mbah adalah orang yang bersahaja. Ia berprinsip manusia baru punya nilai dan dianggap berkarya bila mampu mengemban amanah dan tanggung jawab. Begitu pula ia memaknai posisinya sebagai juru kunci.
Karena itulah dia kerap berseberangan pandangan soal bahaya Merapi. Tiap kali Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian merilis data peningkatan aktivitas Merapi, Mbah Maridjan tak mau mengungsi. Ia merasa sudah menjadi tugasnya untuk menjaga Merapi sampai akhir hayat.

Anton Sujarwo, tokoh yang mengenal baik Mbah Hargo, mengatakan sifat-sifat Mbah Maridjan itu menurun dari ayahnya. “Mbah Hargo menurunkan sifat-sifat keteguhan hati, dedikasi, dan pengabdian,” katanya.

Anton mengenal Mbah Hargo sejak 1970, saat yayasannya, Dian Desa, memulai proyek sosial pemasangan jaringan pipa air bersih ke tujuh dukuh di sekitar lereng Merapi. Menurutnya, pengabdian itu diwujudkan si Mbah dalam bentuk kerelaan hidup sederhana di tempat berbahaya seperti Merapi.
Karena keteguhan hatinya itu, tak jarang Mbah Maridjan disebut sebagai orang yang keras kepala. Tak kurang, oleh Sri Sultan HB X, si Mbah disebut abdi dalem yang mbalelo (membangkang).
Pada 15 Mei 2006, Merapi meletus. Presiden SBY meninjau dan bermalam di lokasi. Seluruh kepala dukuh di sekitar Merapi menghadap. Cuma satu yang absen. Dia adalah Mbah Maridjan.
Ketika Sri Sultan HB X secara langsung membujuk Mbah Maridjan untuk turun mengungsi, ia tak menggubrisnya.
"Wartawan, tentara, polisi punya tugas. Saya juga punya tugas untuk tetap di sini," kata dia.
Si Mbah rupanya kerap tak cocok dengan pilihan langkah Sri Sultan HB X. Menurut Agus, ia misalnya prihatin ketika Raja Jawa itu mencalonkan diri menjadi Presiden.
“Kalau Sri Sultan menjadi presiden, nanti Beliau didemo orang. Lebih baik Beliau menjadi Raja Jawa saja, tidak akan ada yang mendemo," Agus menirukan si Mbah. "Mbok yo ojo nggolek jenang, ning jeneng. Yen nggolek jenang, mengko jenenge keri. Nanging yen nggolek jeneng, jenange katut.” (Semestinya jangan mencari jenang [dodol], tapi mencari jeneng [nama baik, kehormatan]. Kalau mencari jenang, nanti jeneng-nya hilang. Tapi kalau mencari jeneng, jenang sudah pasti termasuk di dalamnya].
Sikap keras kepala itu juga yang ditunjukkan dia sampai akhir hidupnya. Lima hari sebelum Merapi meletus, kata Agus, si Mbah masih hakulyakin aliran lava Merapi akan mengarah ke Kali Opak dan berhenti di Gunung Anyar, tanpa melukai penduduk.

Mendengar peringatan pemerintah, Mbah Maridjan cuma berkali-kali berujar, “Ning arep mati ojo keakehan polah. Nrimalah (kalau akan meninggal, jangan kebanyakan tingkah. Berpasrah diri sajalah)."
Kala kepundan Merapi masih memuntahkan material panas ke angkasa, nisan Mbah Maridjan ditancapkan di tanah pemakaman keluarga di Dusun Srunen, Desa Glagahharjo, Cangkringan. Jasad sang penjaga Merapi kini menyatu dengan bumi yang selama ini dijaganya.
Selamat jalan, Mbah. Roger...

Indra Darmawan(Laporan: KDW dan Fajar Sodiq, Yogyakarta | kd)
• VIVAnews
READ MORE - SOROT 107 - Merapi, Mbah Maridjan, dan Wawan

Ibu Kuburkan Bayi Sendiri di Mentawai

Pulau Gobi dan Bintang masih terisolir. Awak KM Kaimana mengabarkan 12 meninggal di sana.

Awak kapal Kaimana yang sempat melintasi perairan Mentawai, Sumatera Barat, pasca tsunami sempat melihat seorang ibu sedang menguburkan anaknya yang masih bayi.

“Awak kapal sempat singgah di Pulau Gobi dan Pulau Bintang, kemudian memberikan cadangan makanan ke warga yang selamat,” kata  Feri, pemilik kapal Kaimana dalam percakapan telepon, Sabtu 30 Oktober 2010.

Awak kapal Kaimana mengabarkan, sekitar 12 orang meninggal di kawasan itu. Rumah mereka hancur tersapu gelombang tsunami dan mereka belum tersentuh bantuan.

Kapal pengangkut turis dari Padang ke Mentawai ini sempat meninggalkan air minum, minyak tanah, mie instan, serta sejumlah logistik yang mereka miliki sebelum bertolak ke Padang.

Kisah ini hanya sepenggal cerita kondisi Mentawai pascatsunami menerjang Pagai dan Sipora Selatan. Seperti yang dialami Joskamatir, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pagai Utara Selatan.

“Saya sudah tidak sanggup lagi menenangkan korban luka berat yang dirawat di Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat) di Sikakap,” ujar Joskamatir.

Dua hari lalu, Jos mengaku baru saja menguburkan dua korban meninggal karena luka berat yang dirawat di Puskesmas Sikakap. Sehari sebelumnya, Jos juga mengubur satu korban. (sj)

Laporan: Eri Naldi


Hadi Suprapto
• VIVAnews 


READ MORE - Ibu Kuburkan Bayi Sendiri di Mentawai

Gunung Papandayan Waspada, PVMBG Minta Tak Ada Aktivitas di Radius 1 KM

Sejak April 2006 hingga saat ini Gunung Papandayan berada dalam status waspada. Seharusnya, tak ada aktivitas yang dilakukan dalam radius 1 kilometer, namun kenyataannya masih banyak kegiatan wisata yang dilakukan disana.

Hal itu diungkapkan Kepala Sub Bidang pengamatan Gunung Api, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Agus Budianto di Gedung Badan Geologi, Jalan Surapati, Sabtu (30/10/2010).

PVMBG menilai Pemprov Jabar dinilai tidak mengindahkan rekomendasi untuk menjauhi Kawah Gunung Papandayan yang berada di kabupaten Garut.

"Saat ini masih banyak kegiatan wisata disana sampai melewati batas yang direkomendasikan," ujar Agus.

Sejak April 2006 hingga saat ini, Gunung Papandayan berada dalam status Waspada. Dimana berdasarkan hasil pengamatan secara visual dan instrumental terjadi peningkatan aktivitas gunung api.

"Pada beberapa gunung api dapat terjadi erupsi, tetapi hanya menimbulkan ancaman bahaya disekitar pusat erupsi. Gas yang dikeluarkan dari juga cukup berbahaya. Ini yang harus diwaspadai," katanya.

Menurut Agus, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi tidak akan memberikan rekomendasi lagi pada Pemprov Jabar untuk mengingatkan.

"Cukup sekali. Terserah pemda masing-masing mau mengikuti atau tidak. Tapi kalau terjadi seuatu yang tidak diinginkan karena melewati batas yang direkomendasikan, jangan menyalahkan kita," tuturnya.

(tya/avi)
Tya Eka Yulianti - detikBandung

http://bandung.detik.com/read/2010/10/30/191822/1479812/486/gunung-papandayan-waspada-pvmbg-minta-tak-ada-aktivitas-di-radius-1-km?g991102485
READ MORE - Gunung Papandayan Waspada, PVMBG Minta Tak Ada Aktivitas di Radius 1 KM

Mentawai Kini Jadi Buah Bibir

Oleh Siri Antoni

Mentawai, satu dari 19 kabupaten dan kota di wilayah Sumatra Barat dan berada di arah pantai barat Sumatera kini menjadi buah bibir.

Sejak awal pekan ini, Mentawai menjadi kata yang mungkin paling sering dibicarakan di kalangan masyarakat. Betapa tidak, bencana yang pernah terjadi menghantam wilayah pesisir Aceh 2004 lalu, kini menerpa kembali wilayah tempat idola bagi wisatawan mancanegara itu.

"Pusat gempo..disiko (pusat gempa disini.Red)," kata gadis cilik ketika melihat peta wilayah Sumatra yang berada didinding kantor ibunya.

Naifah, nama anak itu, yang duduk di taman kanak-kanak begitu kocak menyebut nama Mentawai...Mentawai sambil menunjuk lokasi Mentawai di peta tersebut.

Peristiwa mengenaskan itu, terjadi akibat gempa berkekuatan 7,2 Skala Richter (SR) lokasi gempa berada pada 3.61 lintang selatan (SL)-99.93 Bujur Timur (BT) pada pusat 78 km barat daya Pagai Selatan, Kepulauan Mentawai, Sumbar pada hari Senin (25/10) sekitar pukul 21.42 WIB.

Berselang hitungan menit pascagempa malam awal pekan itu, keluar peringatan dini dari BMKG berpotensi tsunami. Peringatan itu, membuat semua orang percaya dan tidak, apakah memang benar-benar terjadi gelombang tsunami.

Namun, sirine pendeteksi tsunami yang di pasang beberapa titik di pinggiran kota Padang, arah ke pantai tak ada yang berbunyi, bahkan sebagian masyarakat pascagempa ada yang melihat air laut di pantai Padang.

Peringatan dini Senin malam itu berlalu, karena BMKG mencabut dan menyatakan tak berpotensi tsunami.

Warga Padang yang berada dipinggiran pantai, bagi yang sempat mengungsi ke zona hijau diminta kembali ke rumah masing-masing.

Gangguan komunikasi ke Mentawai pascagempa Senin malam sempat terputus, dan tak ada respons telepon genggam yang dituju.

Selasa pagi pun, ketika ditanya kebenaran pada pihak-pihak yang berkompeten pun dalam penanganan bencana, masih belum ada kepastian tentang benar dan tidaknya terjadi tsunami.

Hari beranjak siang (Selasa), satu per satu informasi diperoleh media mulai mengejutkan, adanya korban jiwa dan rumah rusak serta air naik ke permukiman penduduk di Bulasat, Munte Baru dan Bosuwa Pagai Selatan, dan Silabu, Pagai Utara sekitar satu sampai tiga meter.

Perkembangan data korban tewas dan hilang terus bertambah, karena jaringan telekomunikasi melalui telepon seluler sudah bisa tersambung antara Padang dan Mentawai.

Jadi, Selasa siang baru diyakini bencana dengan gulungan gelombang yang menghapus rumah-rumah masyarakat yang menghadap ke laut lepas atau Samudera Hindia itu.


Korban Berjatuhan
Bencana tiba, memang tak satu pun manusia yang bisa memastikan kapan tanggal, hari, jam dan detiknya, hanya Sang Pencipta langit dan bumi.

Manusia, para ahli dan pakar, hanya bisa memprediksi, kemungkinan bencana gempa dan tsunami akan melanda. Prediksi gempa berkekuatan 8,9 SR yang akan terjadi di bawah laut bagian barat Mentawai sebelumnya telah diperkirakan tim ahli dari LIPI.

Bencana itu, ternyata menimpa saudara-saudara yang berada di Kepaluan Mentawai --luas wilayah sekitar 6.549 km per segi-- ujung barat wilayah NKRI.
 
Data sementara Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalop) Penanggulangan Bencana Sumbar mencatat sudah sebanyak 154 mayat korban gempa dan tsunami Mentawai ditemukan hingga Rabu siang sekitar pukul 14.00 WIB.

Data korban meninggal yang masuk ke Pusdalop PB Sumbar merupakan laporan dari Posko Penanggulangan Bencana di Sikakap, Kepulauan Mentawai.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Harmensyah menyebutkan, sementara yang masih diduga hilang 400 orang, luka berat 15 orang, luka ringan 25 orang.

Rumah ibadah yang rusak lima unit, SD sebanyak tiga unit, SMA satu unit dan jembatan lima unit.
Diperkirakan sebanyak 4.000 kepala keluarga yang mengungsi akibat bencana gempa dan tsunami.
Sementara itu, Posko Lumbung Derma yang beranggotakan 29 LSM dan Organisasi Mahasiswa Mentawai di Kota Padang Sumbar mencatat korban jiwa yang meninggal akibat gempa disertai tsunami 164 mayat.

Pencarian korban jiwa yang diduga hilang akibat tsunami masih terus berlangsung oleh tim gabungan dari Polri, TNI, SAR dan BPBD kabupaten dan provinsi Sumbar.
Bantuan tim evakuasi dari berbagai elemen, sejak sehari pascagempa dan tsunami sudah dikirimkan melalui jalur laut.

Meskipun, kapal-kapal pembawa bantuan logistik dan tim evakuasi dari pesisir pantai Padang, menghadapi hantaman gelombang yang tinggi di perairan Sumbar, tetapi satu persatu sudah mulai merapat di Mentawai.

Sedangkan di hari kedua pascagempa, dijadwalkan tiga kapal pengangkut bantuan dan relawan yang sudah mendaftar di Pusdalop PB Sumbar, menuju Kepulauan Mentawai.

Bencana tsunami yang melanda Mentawai, menjadi perhatian pemerintah secara nasional, sehingga Wakil Presiden RI Boediono bersama sejumlah manteri Kabinet Indonesia Bersatu II, meninjau langsung lokasi yang terkena dampak bencana tsunami itu.

Cuaca buruk tak hanya menghadapi gelombang laut, tetapi rombongan Wapres setelah tiba Mentawai dan hendak menuju kembali ke BIM Sumbar, diguyur hujan lebat.
Namun, penerbangan yang dilakukan tiga helikopter mendarat dengan selamat di BIM, dan menemukan daerah yang dikunjungi rumah penduduk rata dengan tanah.

Deputi II BNPB, Sutrisno mengatakan setelah meninjau bersama dengan Wapres, Rabu, bahwa perkampungan masyarakat Mentawai yang banyak terkena hantaman tsunami di bagian laut lepas.
Perkampungan penduduk yang direndam air sampai tiga meter itu, kini telah ditinggal penguhuni dan banyak yang berada dipengungsian.

"Puing-puing materil bangunan rumah masyarakat Mentawai yang terkena hantaman tsunami itu, sampai dihempas ke pinggir hutan," kata Sutrisno di Bandara Keping Padangpariaman.

Oleh Siri Antoni
 
Sumber : ANT
Editor: Jodhi Yudono

http://nasional.kompas.com/read/2010/10/30/06391629/Mentawai.Kini.Jadi.Buah.Bibir
READ MORE - Mentawai Kini Jadi Buah Bibir

Manajemen Penanggulangan Bencana Kacau

Anak-anak mengangkut bantuan makanan berupa biskuit dan mi instan di Desa Monte, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Jumat (29/10/2010). Hingga Jumat (29/10/2010), bantuan yang masuk lokasi tersebut masih berupa biskuit dan mi instan. Sementara pakaian dan kebutuhan pokok lainya, termasuk air minum masih sangat minim.
Relawan bencana, Hermawan Sulistyo, menilai bahwa manajemen penanggulangan bencana di daerah bencana selama ini masih amburadul.

Menurut dia, koordinasi penanggulangan bencana masih berantakan dan kacau sehingga bantuan kerap datang terlambat dan terkadang menumpuk di satu tempat.  Pemberian bantuan bencana pun kadang hanya menjadi ajang kampanye partai politik.

"Masalah utama di lapangan itu koordinasi dan, kedua, karena setiap kelompok membawa benderanya masing-masing. Partai ini bawa 10 bungkus dus mi, tetapi benderanya 20 dan sulit diatur. Ini problem manajemen," katanya dalam diskusi polemik bertajuk "Bencana dan Duka Indonesia" di Warung Daun Cikini, Jakarta, Sabtu (30/10/2010).

Dia mencontohkan, saat gempa di Yogyakarta, bantuan sempat menumpuk karena tidak ada koordinasi mengenai siapa yang berwenang mengambil keputusan menyalurkan bantuan. Atau ketika Jakarta banjir pada 2006, ketika kawasan Tanjung Priuk terendam, kata Hermawan, tidak ada yang berani mengambil keputusan mengeluarkan persediaan ban karet secepatnya.

"Enggak ada kok manajemennya, di Priuk itu tenggelam, kita pinjam ban enggak dikasih karena tidak ada yang merasa berwenang mengambil keputusan. Baru dikasihnya besok," katanya.
Menanggapi hal tersebut, Direktur Kesiapsiagaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Wisnu Wijaya menyampaikan, kelemahan koordinasi dalam penanggulangan bencana sudah diantisipasi.

Menurut Wisnu, BNPB telah menerapkan prinsip satu komando dalam menghimpun informasi atau mengambil keputusan. Hanya saja, kata Wisnu, tidak semua pihak bersedia mengikuti komando BNPB.

"Tapi ini kan tidak bisa semua orang langsung mengikuti kita. Ini harus ada pelatihan bersama agar kompak melakukan koordinasi bersama," paparnya.

Berdasarkan peraturan perundang-undangan, kata Wisnu, tanggung jawab penanggulangan bencana pertama berada di pemerintah daerah, yakni pihak kabupaten kemudian gubernur. Pemerintah pusat, kata Wisnu, akan mengerahkan bantuan pada kondisi yang sifatnya ekstrem.

"Sebaik apa pun sistem, kita tahu kalau pemerintahnya tidak dilatih tidak punya keterampilan. Hal ini yang akan jadi fokus kita lima tahun ke depan," tambahnya.
 

Penulis: Icha Rastika   |   Editor: Asep Candra

JAKARTA, KOMPAS.com
http://nasional.kompas.com/read/2010/10/30/12252899/Manajemen.Penanggulangan.Bencana.Kacau
READ MORE - Manajemen Penanggulangan Bencana Kacau

Merampok lalu Memperkosa Korban di Depan Suaminya

KAYUAGUNG –Kawanan perampok yang satu ini kejamnya luar biasa. Gara-gara kecewa hasil rampokan tidak sesuai yang mereka targetkan, istri korban diperkosa bergiliran di hadapan suaminya.

Satu dari empat perampok yaitu Yusuf bin Amran (18) warga dusun Rimba Nanjung Kecamatan Cengal Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), akhirnya dilumpuhkan dengan timah panas bersarang di kakinya.
Menurut informasi dari kepolisian, Selasa (12/10), peristiwa tersebut terjadi pada Minggu (10/10) pukul 22.00 WIB disaat kedua suami istri EF dan YS yang berprofesi sebagai petani sedang terlelap tidur.


Adanya niat untuk melakukan aksi penodongan tadi, lantaran para kawanan perampok ini mengetahui kalau suami istri tersebut telah menjual hasil karetnya pada salah seorang tauke karet di Desa Talang Jaya.

Mengetahui hal itu, keempat pelaku merencanakan untuk mengambil hasil karet. Ternyata, hasil karet tadi belum sempat dibayar oleh tauke karet karena belum menghitung secara pasti harus dibayar berapa. Walhasil, perampok gagal mendapatkan jutaan rupiah dari pasangan petani tersebut.

Perampok hanya mendapatkan Rp 250 ribu, handphone serta dompet.


Lantaran kecewa dengan hasil rampokan, keempat perampok nekat memperkosa YS di depan suaminya yang kaki tangannya diikat. EF sebelumnya dipukuli. Dengan tangan terikat, EF menyaksikan istrinya diperkosa secara bergiliran.

“Keempat pelaku itu menggunakan senjata tajam. Datang ke rumah korban malam hari dengan mencongkel pintu. Saat masuk pelaku pun mengobrak pabrik barang yang ada di dalam kamar. Tetapi tidak ada barang berharga,” kata Kapolres OKI AKBP Slamet Widodo.


AKBP Widodo mengatakan, korban mengenali pelaku sehingga mudah ditangkap. Hanya saja, ketiga pelaku lainnya masih dalam pengejaran polisi. (Sripo/Mat Bodok)




Editor: yulis
 
http://www.tribunnews.com
READ MORE - Merampok lalu Memperkosa Korban di Depan Suaminya

Perampok Paksa Pasangan Remaja Hubungan Intim

ilustrasi - kompas.com
PRABUMULIH - Aksi para perampok semakin membuat resah warga Prabumulih. Selain merampas harta mereka juga berani memaksa korbannya beradegan mesum.

DJ (23), warga Prabumulih Timur dan MM (20) warga Prabumulih Selatan mengalami nasib itu Minggu lalu (24/10) pukul 21.30 di Jl Bukit Lebar, Kelurahan Karang Raja, Kecamatan Prabumulih Timur. Selain kehilangan dua unit telepon genggam yaitu Sony Ericsson dan Nokia 5200 serta uang Rp 70 ribu,
keduanya dipaksa berbugil ria dan berbuat mesum.

Saat melaporkan kejadian itu ke Polsek Prabumulih Timur, Senin sekitar pukul 09.00, Dj menuturkan awal mula kejadian itu. Awalnya, dia berniat mengantarkan MM, kekasihnya pulang ke rumah usai dijemput dari tempatnya bekerja. Dengan menggunakan sepeda motor Yamaha Jupiter Z warna hijau, mereka melintas di TKP. Tiba-tiba muncul empat orang pelaku yang keluar dari dalam hutan karet. Keempatnya lalu menghadang
laju kendaraan dan menyergap keduanya.

Salah satu pelaku mengeluarkan senpi dari balik baju dan
menodongkannya ke DJ. Korban yang ketakutan lalu digiring ke dalam hutan. Para pelaku lalu mengambil barang-barang milik korban berupa ponsel serta uang. Tak puas hanya mengambil harta korbannya, para pelaku lalu iseng memaksa kedua korban melucuti pakaiannya. DJ sempat menolak saat pelaku memaksa keduanya beradegan intim. Namun, ketika salah satu pelaku mengancam akan memerkosa pacarnya, DJ tak dapat berkutik.

"Terpaksa daripada pacarku digagahi," ujarnya dengan wajah masih tampak syok.

Para pelaku yang berhasil mengancam kedua korban lalu menonton dan merekam adegan itu menggunakan kamera ponsel milik korban. Setelah puas melihat kedua sejoli itu beradegan mesum para pelaku lalu melepaskannya. Karena takut keduanya pulang ke rumah DJ. Setelah menceritakan kejadian yang baru menimpanya kepada pihak keluarga, keduanya lalu melapor Senin (25/10) pukul 09.00.

Kapolres Prabumulih AKBP Mirzal Alwi SIk melalui Kapolsek Prabumulih Timur Iptu Akagani SH didampingi Kanit Reskrim Aiptu Siswanto mengatakan, petugas sempat membawa kedua korban ke lokasi kejadian untuk mencari barang bukti dan jejak yang ditinggalkan pelaku.

"Ciri-cirinya sudah kita ketahui berdasarkan keterangan kedua korban," katanya.




Editor: kisdiantoro
 
Laporan Wartawan Sripo, Muksin TM

TRIBUNNEWS.COM
READ MORE - Perampok Paksa Pasangan Remaja Hubungan Intim

Js Sembunyikan Sabu Di Bawah Sadel Motor

Kepolisian Sektor Candi, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, menangkap empat orang tersangka yang diduga sebagai sindikat penjual narkoba jenis sabu-sabu, yang biasa beroperasi di Sidoarjo. Salah satu tersangka menyembunyikan dagangannya di bawah sadel sepeda motor.


Kepala Kepolisian Sektor Candi, Komisaris Polisi Eko Soemino, Sabtu (30/10/2010), mengatakan, sindakat tersebut terbongkar setelah polisi melakukan pengintaian selama beberapa hari.  “Empat orang yang diduga sebagai sindikat penjualan sabu-sabu tersebut masing-masing JS, IM, BW dan AL,” katanya.

Ia menjelaskan, kronologi penangkapan tersebut bermula dari pengintain petugas, terhadap JS,  satpam toko mas di pasar Larangan, Candi, Sidoarjo.  Menurutnya, JS pernah mendekam di lapas Sidoarjo, selama delapan bulan dengan kasus yang sama.

“Selanjutnya setelah diikuti sampai di pertigaan lampu merah depan Mapolsek Candi, JS di hentikan petugas dan terdapat satu poket sabu-sabu yang disembunyikan di jok sadel motornya,” katanya.
Tanpa bisa mengelak, JS kemudian menyebut nama BW sebagai penjual barang haram tersebut dan langsung dilakukan penangkapan.  “Petugas kemudian melakukan pengembangan dan menangkap AL di rumahnya dengan barang bukti yang lebih besar yakni 27 poket sabu dalam kemasan satu gram,” katanya.

Buru Bandar Besar
Ia mengatakan, AL bukanlah bandar besar karena saat ditelusuri AL mendapatkan barang tersebut dari seseorang di kawasan Kecamatan Tarik, Sidoarjo.  “Saat ini kami telah mengantongi identitas bandar besar tersebut dan secepatnya kami lakukan penangkapan,” katanya.

Menurut Eko Sumino,  penangkapan sindikat pengedar dan pemakai sabu- sabu ini terus dikembangkan mulai dari pengedar sampai dengan pembelinya.  Pengakuan tersangka, satu poket sabu- sabu dijual seharga Rp 500 ribu.

Adapun barang bukti yang  diamankan adalah  27 poket sabu- sabu dengan berat total 12,5 gram, satu gelondong aluminium voil, satu kantong kecil bungkus sabu.  “Selain itu juga ada barang bukti  satu set alat hisap, satu kotak lilin, empat korek api gas, dan tujuh telepon genggam berbagai merk serta dua unit sepeda motor,” katanya.

Atas kasus ini, kata Eko, para tersangka akan dijerat dengan Pasal 112 UU RI No 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, dengan ancaman hukuman minimal empat tahun penjara, dan maksimal  12 tahun penjara.

  • Penulis : Antara
  • Editor : Junianto Setyadi
http://www.surya.co.id
READ MORE - Js Sembunyikan Sabu Di Bawah Sadel Motor

Pemerintah Akui Lalai Tanggulangi Mentawai

Warga Sikakap bersama tim SAR, Jumat (29/10/2010), mencari jenazah warga yang tertimbun puing bangunan dan pohon akibat tersapu tsunami Mentawai. FOTO : KOMPAS/LUCKY PRANSISKA
Staf Khusus Presiden Bidang Bencana Alam, Andi Arief, mengakui bahwa pemerintah lalai dalam menanggulangi bencana tsunami di Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat (Sumbar). 
Tsunami Mentawai tak tertangani pada 12 jam pertama, karena pihaknya tidak mendapat informasi yang jelas mengenai adanya tsunami setelah  gempa 7,2 Skala Richter (SR) di sana.

Bantuan helikopter belum disiapkan. Ketika Badan Penanggulangan Bencana Sumatera Barat meminta helikopter untuk mengirim bantuan, pemerintah belum menyiapkannya.

“Kami mengakui bahwa 12 jam pertama Mentawai ini (pemerintah) lalai karena sampai pukul 12 malam kami tidak memperkirakan ada tsunami,” ujar Andi dalam diskusi Polemik “Bencana dan Duka Indonesia”, di Warung Daun, Jakarta, Sabtu (30/10/2010).

Baru keesokan harinya, kata Andi, pemerintah menerima informasi tsunami dari media asing, kemudian mengerahkan satuan cepat badan penanggulangan bencana nasional, TNI, Polri, dan mengirim helikopter.  “Sampai sekarang tidak ada yang menerima foto lengkap tsunami itu. Ada yang sebut tujuh meter, enam meter,” imbuhnya.

Sebelumnya Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa gempa 7,2 SR  di Mentawai tersebut berpotensi tsunami. Namun, peringatan potensi tsunami tersebut dikabarkan sempat dicabut.  “Kepala pusat tsunami di US Hawai pun mencabut.

Yang ada, laporan BMKG hanya 40 sentimeter. Kami belum tahu persis penyebabnya apa,” katanya.
Andi juga menyampaikan, potensi gempa berkekuatan di atas 7 SR  di kawasan Pagai Selatan, Kepulauan Mentawai, tersebut belum sempat diteliti. Pemerintah, katanya, baru mempersiapkan antisipasi untuk kemungkinan gempa 8,9 skala Richter yang diramalkan akan terjadi di Siberut.
“Apa yang terjadi di Mentawai ini kejadian yang mendahului bencana. Kami baru sampai di Padang, baru masuk ke Mentawai mengantisipasi kemungkinan pelepasan energi 8,9,” tuturnya.

413 Tewas
Informasi lain, jumlah korban meninggal akibat bencana gempa bumi dan tsunami di Kepulauan Mentawai hingga hari Sabtu (30/10/2010) sudah mencapai 413 jiwa.  Data resmi yang dirilis situs Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga pukul 10.00, korban tersebut berasal dari tujuh desa di empat kecamatan dengan rincian 41 orang di Kecamatan Sipora Selatan, 154 orang di Kecamatan Pagai Selatan, 209 orang di Kecamatan Pagai Utara, dan sembilan orang di Kecamatan Sikakap.

Korban meninggal yang paling banyak berada di Dusun Sabeugunggung dan Munte, Desa Belumonga, Kecamatan Pagai Utara, masing-masing sebanyak 98 orang.  Adapun korban hilang dilaporkan sebanyak 303 orang, dengan korban terbanyak berada di Dusun Sabeugunggung 160 orang. Korban luka berat sama dengan data sebelumnya, yaitu 270 orang. Adapun korban luka ringan bertambah 20 orang menjadi 162 orang.

Berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sumatera Barat, pengungsi yang sudah terdata bertambah menjadi 12.935 jiwa dengan sebaran 7.784 jiwa di Kecamatan Pagai Selatan, 3.656 jiwa di Kecamatan Pagai Utara, dan 1.495 jiwa di Kecamatan Sikakap.

Dua dusun yang paling parah mengalami bencana adalah Dusun Munte dan Dusun Sabeugunggung yang terletak di Desa Batumonga, Kecamatan Pagai Utara. Di sana, jumlah rumah rusak berat masing-masing sebanyak 74 dan 64 unit. Total rumah rusak berat di 4 kecamatan adalah 497 unit, sedangkan rumah rusak ringan sebanyak 204 unit.

  • Penulis : Asep Chandra/Icha Rastika/Kompas.com
  • Editor : Junianto Setyadi
http://www.surya.co.id
READ MORE - Pemerintah Akui Lalai Tanggulangi Mentawai

Pria ini Dibunuh karena sering Ngeseks dengan Hewan Ternak

Terlalu! Itulah kebiasaan buruk Jaime Pires (68) warga Portugal yang memiliki hobi ngeseks dengan hewan ternak. Karena saking keranjingannya, Jaime Pires dijuluki Jaime Domba oleh warga kampungnya di Proenca-a-Velha, Portugal.

Karena warga sekitarnya sudah muak dengan perilaku Jaime, maka pria yang hoby ngeseks dengan binatang itu kabur dan meninggalkan kampungnya.

Namun sial bagi Jaime, saat dia kembali ke kampung halamannya lagi, ia tergoda nafsu melihat keledai betina bernama Russo milik Jose Gomes Pinto (55). Tanpa pikir panjang, Jaime pun langsung membidik binatang yang mirip kuda kecil itu di kandang pemiliknya.

Nahas. Aksi bejat itu ketahuan Pinto si pemilik keledai. Karena jengkel dan sudah mengetahui tabiat buruk si Jaime maka Pinto pun emosi langsung menggorok tenggorokan Pires dengan pisau cukur. Saat melakukan hubungan seks dengan keledai, Pires mengenakan pakaian dalam perempuan dan bersandal. Dia tewas bersimpah darah.

Masalah pencabulan terhadap binatang ini terungkap saat Jose Gomes Pinto si peternak keledai itu mengungkapkan di persidangan karena tuduhan pembunuhan terhadap Jaime tersebut. Pinto berdalih apa yang dilakukan terhadap Pires demi membela binatang dari keberingasan dan perilaku bejat lelaki tersebut.

Di persidangan juga terungkap, memang si Pires dikenal oleh masyarakat setempat sebagai pria yang hoby ngeseks dengan hewan ternak. Beberapa warga membenarkan bahwa Pires sudah dikenal hoby ngeseks dengan hewan ternak sejak 12 tahun silam. Pires lelaki yang punya kelainan itu sering kepergok ngeseks dengan ayam, domba, keledai atau hewan lain. Berita ini ditulis the sun (29/10/2010)

Walikota Proenca-a-Velha, Francisco Silva mengatakan pembunuhan itu sangat menyedihkan. Walau begitu si walikota juga heran mengapa ada pria yang keranjingan terhadap binatang. (*)




Penulis: widodo
Editor: widodo
http://www.tribunnews.com
READ MORE - Pria ini Dibunuh karena sering Ngeseks dengan Hewan Ternak

Istri Lapor Ke Polisi Karena Suami Doyan Merekam Adegan Ngeseks

Seorang perempuan berkewarganegaraan China melapor ke polisi gara-gara sang suami hobi mengambil rekaman video dan foto saat mereka melakukan adegan seks. Demikian dilansir The Star, Malaysia, Sabtu (30/10/2010).

Sang suami yang merupakan kewarganegaraan Singapura dan berusia 58 tahun ini dilaporkan sang istri berusia 42 tahun dan berasal dari Fuzhou, China, bernama Lin. Ia menikahi sang suami melalui ajang cari jodoh di China.

Senin lalu, ia mengatakan sang suami merekam dan mengambil foto saat beradegan intim dan saat ia meminta sang suami berhenti, sang suami mengancam akan menyakitinya.

"Saya tidak mengira ia memiliki hasrat seks yang luar biasa besar. Ia ingin tiap hari. Bahkan, dua kali sehari. Paling parah, ia mengambil foto dan merekam adegan itu, memasukkannya ke komputer serta menontonnya kembali," ujar Lin.

Lin menambahkan, dirinya juga baru mengetahui jika ia adalah istri keempat dari sang pria saat mereka mendaftarkan pernikahan itu. Tahun lalu, ia juga mendapatkan kenyataan bahwa sang suami memiliki banyak pacar. Walah!




Penulis: widyabuana
Editor: widyabuana
 
http://www.tribunnews.com
READ MORE - Istri Lapor Ke Polisi Karena Suami Doyan Merekam Adegan Ngeseks

Mengenaskan! Sabran Tewas Dikeroyok Ratusan Tawon Raksasa

MARTAPURA - Sabran (35) meninggal dengan proses yang terbilang langka. Warga RT 3 Desa Alalak Padang Kecamatan Simpangempat, Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan, Jumat (29/10/2010) tersengat ratusan tawon raksasa atau yang oleh warga setempat dinamakan tabuan.

Informasi dihimpun Metro, sehari sebelumnya atau Kamis (28/10) petang, Sabran ditemukan beberapa rekannya dalam keadaan tidak sadarkan diri di tengah hutan galam, sekitar tiga kilometer dari tempat tinggalnya.

Disebutkan, kondisi wajah dan tubuh Sabran bengkak-bengkak layaknya terkena sengatan tawon. Sempat diobati secara tradisional, namun akhirnya ayah dua putra yang masih anak-anak tersebut mengembuskan napas terakhir, sekitar satu jam berselang.

Sebelumnya, Kamis pagi itu Sabran dan sejumlah teman-teman seprofesinya berangkat bersama-sama menuju hutan kayu galam. Sampai di lokasi, mereka lantas berpencar karena masing-masing ingin mencari kayu galam ukuran besar untuk ditebang.

Diduga, Sabran memotong kayu galam yang ada sarang tabuan atau tabunan, sejenis tawon 'raksasa' yang punya sengatan mematikan. Kemungkinan tabuan tersebut terganggu oleh aktivitas Sabran dan langsung menyengat pria malang itu hingga sekarat.

Kemalangan yang menimpa Sabran mulai diendus rekan-rekannya pada sore. Saat itu mereka mau pulang bersama dan heran tak melihat Sabran.

Saat itu mereka dapat firasat Sabran mengalami kejadian. Rekan-rekannya ini pun kembali masuk hutan kayu galam. Tidak lama kemudian, mereka menemukan Sabran yang tidak sadarkan diri dengan wajah dan tubuh bengkak.

Pambakal Alalak Padang, Syairi, membenarkan bahwa seorang warganya meninggal akibat diserang tabuan/tawon.

"Kejadiannya siang saat Sabran tengah mencari kayu galam. Entah apakah dia tertebang pohon galam yang ada sarang tabuannya ataukah berada di dekat tabuan, sehingga serangga tersebut marah dan menyerangnya," ujar Syari.

Kapolsek Simpangempat AKP Nuryono yang dikonfirmasi juga membenarkan informasi soal meninggalnya seorang warga akibat serangan tabuan/tawon.

Menurutnya, tawon satu itu ukurannya lebih besar dan lebih berbahaya. Jangankan diserang puluhan tabuan, disengat satu atau dua tabuan saja badan langsung panas dingin.

"Kalau di Jawa namanya tawon baho. Sengatan tawon itu memang mematikan," kata kapolsek ikut prihatin.

Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kalsel, dr Dharma Maulegha menambahkan, sengatan tawon memang menyebabkan syok pada manusia.
Hal senada dikatakan Direktur Rumah Sakit Suaka Insan Banjarmasin, dr HJ Djohan.

"Racun dari tawon bisa menyebabkan Anaphylactic Shock, yakni suatu reaksi alergi akut yang akan menimbulkan kegagalan sirkulasi darah pada organ vital, sehingga menyebabkan kematian," sebutnya.

Editor: anita_k_wardhani
 
http://www.tribunnews.com/2010/10/30/mengenaskan-sabran-tewas-dikeroyok-ratusan-tawon-raksasa
READ MORE - Mengenaskan! Sabran Tewas Dikeroyok Ratusan Tawon Raksasa

Istri Sembunyikan Selingkuhannya di Kolong Ranjang

Serapi-rapinya sebuah perselingkuhan dibungkus dan disembunyikan, baunya toh pasti tercium juga. Inilah yang dialami pasangan selingkuh SY (23), warga Desa Dempo Barat, Kecamatan Pasean, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, dan JM (23), warga desa yang sama.

Secara tidak sengaja pasangan ini dipergoki Paidi, suami SY yang kebetulan kembali lebih awal dari yang dijadwalkan. Paidi pun melaporkan perselingkuhan itu ke Polres Pamekasan, Kamis (28/10/2010).

Rupanya percintaan belakang layar SY dan JM sudah berlangsung beberapa waktu. Namun, Paidi sama sekali tidak menaruh curiga bahwa si istri punya pria idaman lain (PIL).

Terbongkarnya perselingkuhan itu pun terjadi secara tak sengaja. Cerita yang didapat Surya, Rabu petang, Paidi pamit kulakan barang dagangan untuk tokonya ke Pamekasan. Kepada SY, Paidi mengatakan butuh waktu dua hari.

Tahu suaminya pergi dua hari, SY malah senang. Begitu sang suami meninggalkan rumah, perempuan muda ini menelepon sang pacar dan memintanya datang. Satu jam kemudian JM pun datang.

Tanpa banyak cakap, SY pun mengunci pintu depan, lalu keduanya masuk kamar. Sudah bisa ditebak cerita selanjutnya, SY dan JM memadu kasih di kamar itu.

Namun tak beberapa lama kemudian, dari luar terdengar Paidi memanggil nama istrinya dengan suara keras, minta dibukakan pintu. SY dan JM pun kebingungan. Pasalnya, tak mungkin bagi pria itu untuk kabur karena Paidi sudah menunggu di depan rumah. Sambil mengatur strategi, SY pun menyuruh kekasihnya bersembunyi.

Setelah semuanya siap, SY membukakan pintu depan. Karena dianggap terlalu lama membuka pintu, Paidi pun mengungkapkan kekesalannya. "Ya, saya kan harus merapikan baju dulu. Sabar to..," jawab SY.

Tanpa curiga, Paidi pun masuk kamar yang sebelumnya digunakan istrinya bergumul dengan JM. Sambil merebahkan badan, ia mengatakan tidak jadi pergi, tetapi tidak mengatakan alasannya.

Karena hari sudah malam, ia mengajak SY tidur. Di situlah muncul kecurigaan Paidi, ketika melihat sang istri gelisah. Perempuan itu kerap membolak-balik bantal dan kadang-kadang melongok ke kolong ranjang. Ditanya 'ada apa', jawaban SY tidak memuaskan.

Paidi pun akhirnya turun dari tempat tidur. Lalu ia memeriksa seluruh isi ruangan. Ia baru mendapatkan jawaban ketika melongok di bawah ranjang. Di situ ia mendapati JM meringkuk ketakutan dengan hanya berkain sarung.

Melihat ada laki-laki lain di kamarnya, Paidi pun sadar bahwa sang istri telah berselingkuh dengan pria itu. Tanpa menunggu terlalu lama, ia pun keluar rumah dan memberitahu keluarga dan warga terkait kasus itu. Keesokan harinya, Kamis (28/10), Paidi mendatangi Polres Pamekasan.

Polisi pun langsung memeriksa SY. Kepada polisi, SY mengaku menyesal. "Saya terpaksa berselingkuh karena jarang dibelai suami. Saya ingin nafkah batin, bukan hanya lahir," kata SY saat dimintai keterangan di Polres Pamekasan.

Kasatreskrim Polres Pamekasan, Iptu Nur Amin mengakui, jika keduanya sudah lama menjalin hubungan asmara dan melakukan hubungan suami istri. "Kami akan memanggil suami SY untuk dimintai keterangan selaku pelapor," kata Iptu Nur Amin.(*)
Editor: Juang_Naibaho
 
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
READ MORE - Istri Sembunyikan Selingkuhannya di Kolong Ranjang

Orang Terinfeksi HIV Terancam Kehilangan Obat Generik

TRIBUNNEWS.COM/Herudin
Ratusan orang yang tergabung dalam aliansi Gerakan Lisensi ARV (GELAR) berunjukrasa di bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat, Minggu (16/5). Mereka mendesak pemerintah segera melakukan lisensi wajib obat anti retro viral (ARV) karena selama ini harga obat yang dikonsumsi orang dengan HIV/AIDS (ODHA) itu murah dan menjadi satu-satunya harapan penyambung hidup penerita HIV/AIDS.
Jaringan Orang Terinfeksi HIV Indonesia (JOTHI) kembali menggelar aksi di Bundaran Hotel Indonesia, Sabtu (30/10/2010. Sebelumnya aksi yang sama telah mereka lakukandi depan kedutaan besar India, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (13/10/2010).
Mereka menolak rencana Uni Eropa-India dalam perjanjian kerjasama melalui FTA (Free Trade Agreement) karena berdampak pada negara-negara berkembang, khususnya Indonesia tidak dapat mengekspor obat-obatan generik dari India.

"Uni Eropa telah memulai melakukan beberapa tindakan dalam bentuk upaya serangan dan penekanan khususnya terhadap India sebagai Farmasi yang menyediakan 90 % ARV sebagai pengobatan HIV yang dikonsumsi oleh masyarakat di negara-negara berkembang," ujar Elvina kepada Tribunnews.com di Jakarta, Sabtu (30/10/2010).

Elvina menuturkan bila Indian menandatangani perjanjian tersebit maka akses obat-obatan semakin sulit didapat dan mengancam ketersediaan dan keberlangsungan produksi obat-obatan generik.

Obat yang digunakan untuk mengendalikan kesehatan pasien HIV dan mampu menurunkan risiko pencegahan ini diproduksi oleh Farmasi Barat dengan harga 10.439 USD/tahun/pasien. Sejak India melakukan produksi ARV generik, harga obat ini turun hingga dibawah 300 USD/tahun/pasien.

"Tujuan aksi ini menolak penandatangan FTA Uni Eropa-India, menolak beberapa klausul khususnya yang berkaitan dengan pengawasan hak paten, menyuarakan bahwa FTA Uni Eropa-India adalah suatu strategi pembunuhan massal berbalut kepentingan ekonomi," imbuhnya.

JOTHI melihat FTA juga akan menghambat Instruksi presiden RI No.3 2010 tentang program pembangunan yang berkeadilan untuk peningkatan kualitas dan kuantitas pengobatan ARV sebagai skenario pencapaian MDGs indikator 6 di Indonesia yaitu perang terhadap HIV/AIDS dan penyakit lainnya.

"Kami meminta Pemerintah untuk tetap berkomitmen untuk menyelamatkan lebih dari 1 juta jiwa penduduk Indonesia yang diprediksikan terinfeksi HIV hingga pada tahun 2015, dengan segera mengembangkan kapasitas produksi ARV generik dalam negeri dengan harga yang terjangkau setidaknya dibawah Rp 2.500.000,-/pasien/tahun," ujarnya.
Penulis: ferdinand_ws
Editor: anita_k_wardhan


Laporan Wartawan Tribunnews.com: Ferdinand Waskita
READ MORE - Orang Terinfeksi HIV Terancam Kehilangan Obat Generik

Relawan: Parpol Bawa 10 Bungkus Mie Tapi Benderanya 20

Banyaknya Partai Politik (Parpol) yang datang ke lokasi bencana dianggap lebih banyak membawa benderanya dibandingkan bantuannya.

"Partai membawa 10 bungkus mie benderanya (parpol) 20. Apa yang terjadi harus dengan tangan besi. First in first out," kata relawan bencana, Hermawan Sulistyo dalam diskusi di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (30/10/2010).

Ia pun menyesalkan tindakan pemerintah yang lambat, pada hari keempat belum mampu tidak bisa memberikan bantuan ke Mentawai. Seharusnya cuaca yang menjadi permasalahan untuk menembus daerah korban tsunami di Mentawai, itu tidak dijadikan masalah.

"Masa kalau mau perang, ditunda dulu perangnya. Kenapa dalam hitungan jam tidak bisa melakukan pengiriman bantuannya," ujarnya.

Ia menganggap lemahnya koordinasi menjadi permasalahan yang mengakibatkan terbengkalainya korban tsunami di Mentawai.

"Di lapangan yang terjadi amburadul. Seharusnya managemen bencana yang baik maka kapal bisa melabuh. Kondisi seperti itu harusnya dipegang dengan tangan besi untuk menanganinya, baru efektif," terangnya.


Laporan Wartawan Tribunnews.com : Adi Suhendi
Editor: johnson_simanjuntak
http://www.tribunnews.com
 
READ MORE - Relawan: Parpol Bawa 10 Bungkus Mie Tapi Benderanya 20

Oknum Kejaksaan Jual Shabu ke Lapas

Hingga kini pelaku belum mau mengaku dari mana mendapatkan shabu itu.
Kurir sabu Rp 1,5 miliar saat diamankan di Polwiltabes Surabaya. 
 Polisi menangkap seorang petugas tata usaha Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan Iwan Taryono, 33 tahun. Berdasarkan pemeriksaan awal diduga tersangka merupakan bandar shabu  yang memasok ke beberapa lembaga pemasyarakatan (Lapas).

"Dia (Iwan) ini pengedar atau bandar yang sudah beroperasi sejak lama. Iwan juga sudah menjadi target operasi petugas," kata Kanit II Narkoba Mabes Polri, Komisaris Besar Siswandi, Jumat 29 Oktober 2010.

Namun, lanjutnya, Iwan mengaku baru tiga kali menjual shabu di Jakarta. Menurut Siswandi hingga saat ini, pelaku belum mau mengaku dari mana mendapatkan barang haram itu.

"Kami akan terus mengembangkan kasus ini, termasuk apakah pelaku yang bekerja di institusi kejaksaan, memiliki jalur untuk menjual ke lembaga pemasyarakatan dan sejenisnya," tegasnya.

Ia menambahkan, pihaknya juga akan terus melakukan pengembangan dengan melacak telepon genggam milik pelaku.

"Semoga dari situ kita bisa mendapatkan kontak-kontak relasi pelaku yang sering dihubungi," tegasnya.

Seperti diketahui, Iwan dibekuk pada Rabu 27 Oktober 2010 lalu, sekitar pukul 19.30 WIB. Dia ditangkap di Jalan Gandaria 2 RT 07 RW 06, Kramatpela, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Saat ditangkap, selain mendapatkan barang bukti berupa 1,7 gram shabu, polisi juga menyita uang Rp2,4 juta.

"Tadinya dia mau jual 20 gram. Tapi karena adanya cuma 1,7 gram, ya jadi dibeli 1,7 gram saja. Yang jelas dia pengedar dan mau menjual ke orang luar," ujar Siswandi mengakhiri perbincangan. (adi)

Eko Priliawito, Sandy Adam Mahaputra
• VIVAnews
READ MORE - Oknum Kejaksaan Jual Shabu ke Lapas

Tsunami Sudah Ada Sejak 8.000 Tahun Lalu

Bencana tunami ternyata sudah terjadi sejak tahun 6.000 Sebelum Masehi.
Suasana kota Talcahuano, Cile, usai gempa bumi dan tsunami (AP Photo/ Natacha Pisarenko)
  Gempa berkekuatan 7,2SR yang mengguncang Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, Senin 25 Oktober 2010, menimbulkan serangan gelombang maut, tsunami. Seluruh pemukiman yang berada di pantai barat gugusan kepulauan itu diterjang tsunami sehingga menewaskan lebih dari 400 orang.

Indonesia tidak lagi asing dengan bencana itu. Pada Desember 2004, tsunami besar terjadi di Aceh. Lalu tiga bulan berikutnya terjadi di Nias. Setahun lagi, tepatnya 17 Juli 2006, tsunami juga terjadi di Pangandaran, Jawa Barat.

Rekam jejak tunami ternyata sudah terjadi sejak tahun 6.000 Sebelum Masehi. Laman media ilmiah Livescience.com mencatat daftar tsunami maha dahsyat yang pernah terjadi di bumi.

6.000 SMGugusan salju besar di Sisilia longsor dan jatuh ke laut. Longsor yang terjadi pada 8 ribu tahun lalu ini memicu bencana tsunami tersebar di Laut Mediterrania. Tidak ada catatan sejarah bencana ini. Hanya para ilmuwan geologi memperkirakan tsunami dengan kecepatan 320 kilometer per jam ini mencapai ketinggian gedung 10 lantai.

1 November 1755Setelah gempa yang menghancurkan Lisbon, Portugal, dan mengguncang sebagian besar Eropa. Orang-orang banyak yang berlindung di perahu. Namun, tsunami justru terjadi. Tak pelak bencana ini menewaskan lebih dari 60 ribu orang.

27 Agustus 1883Letusan Gunung Krakatau di Selat Sunda, memicu tsunami yang menenggelamkan pesisir Sumatera, Jawa bagian utara, dan Kepulauan Seribu. Kekuatan gelombang bisa menyeret karang seberat 600 ton ke pantai. 36 ribu orang meninggal sia-sia.

15 Juni 1896Gelombang setinggi 30 meter muncul sesaat setelah terjadi gempa di Jepang. Seluruh pantai timur disapu tsunami itu. 27 ribu orang meninggal.

1 April 1946Gempa besar di Alaska menimbulkan gelombang besar di Hawaii. Bencana yang sering disebut sebagai misteri "April Fools Tsunami" itu menewaskan 159 orang.

9 Juli 1958Gempa berkekuatan 8,3 SR di Alaska menyebabkan gelombang besar hingga 576 meter di Teluk Lituya, Alaska. Ini merupakan tsunami terbesar yang tercatat di zaman modern.

Untung saja, tsunami terjadi di tempat terisolir, sehingga tidak menimbulkan banyak korban. Tsunami ini hanya menyebabkan dua nelayan meninggal dunia, karena kapalnya  karam diterjang ombak.

22 Mei 1960Gempa bumi terbesar yang pernah tercatat sebesar 8,6 SR di Chile. Gempa ini menciptakan tsunami yang menghantam Pantai Chile dalam waktu 15 menit. Gelombang tinggi terjadi hingga 25 meter. Tsunami ini menewaskan 1.500 orang di Chile dan Hawaii.

27 Maret 1964Gempa Alaska "Good Friday" berkekuatan 8,4 SR, menimbulkan gelombang 67 meter di kawasan Valdez Inlet, Alaska. Gelombang dengan kecepatan 640 kilometer per jam ini menewaskan lebih dari 120 orang. Sepuluh orang di antaranya dari Crescent City, California, yang juga mendapat kiriman ombak setinggi 6,3 meter.

23 Agustus 1976Tsunami di Filipina barat daya menewaskan 8 ribu orang. Gelombang besar ini juga dipicu gempa bumi di sekitar pantai.

17 Juli 1998Gempa dengan kekuatan 7,1 SR menghasilkan tsunami di Papua Nugini. Gelombang besa dengan cepat membunuh 2.200 orang.

26 Desember 2004Gempa maha dahsyat dengan kekuatan 9,3 SR mengguncang di Samudra Hindia, lepas pantai barat Aceh. Gempa paling besar sepanjang 40 tahun terakhir ini menimbulkan gelombang tinggi di Sumatera Utara, Pantai Barat Semenanjung Malaysia, Thailand, Pantai Timur India, Sri Lanka, bahkan sampai Pantai Timur Afrika.

Setidaknya 320 ribu orang dari delapan negara meninggal dunia. Bencana ini merupakan kematian terbesar sepanjang sejarah.

28 Maret 2005 Tiga bulan kemudian tsunami juga terjadi di Sumatera. Gempa di lepas pantai Nias yang berkekuatan 8,7 SR itu memicu tsunami besar yang menewaskan 1.300 orang di Pulau Nias, Sumatera Barat.

Sains & Teknologi
Hadi Suprapto
• VIVAnews
http://teknologi.vivanews.com/news/read/185831-sejarah-tsunami-maha-dahsyat
READ MORE - Tsunami Sudah Ada Sejak 8.000 Tahun Lalu

Belajar Berjalan, Franky Sudah Mulai Pulih

KONDISI kesehatan musisi senior Franky Sahilatua, yang menderita kanker tulang sumsum belakang dan menjalani perawatan di Singapura mulai membaik.

Franky saat ini tinggal di sebuah apartemen dan hanya perlu dua minggu sekali ke rumah sakit untuk menjalani terapi.

Hal itu diceritakan oleh Jane Sahilatua, adik kandung Franky.

“Mulai bulan depan hanya seminggu sekali (ke rumah sakit). Setelah itu dua minggu sekali, sebulan sekali, dan akan semakin jarang. Setelah itu baru boleh pulang ke Jakarta,” jelas Jane ditemui usai mewakili sang kakak menerima penghargaan Lifetime Achiement  dari SCTV Award 2010, Kamis (28/10) malam.

Dibanding saat pertama kali masuk rumah sakit Juli lalu, kata Jane, kondisi Franky saat ini jauh lebih segar.
Tidak harus selalu berbaring di tempat tidur, penyanyi balada itu sudah mulai bisa menggerakkan kakinya untuk berjalan.

“Jalannya masih pakai alat bantu. Tapi sudah cukup lumayan,” ujarnya.

Selain bantuan obat dan terapi, satu hal penting yang mendukung pemulihan kondisi Franky adalah semangat untuk sembuh.
Menurut Hugo Elano, putra bungsu Franky, saat ini keinginan ayahnya untuk sembuh sangat besar.

“Sekarang Papa sudah sangat optimis akan bisa sembuh,” kata Hugo.

(ari/gur)

Ari Kurniawan 
http://www.tabloidbintang.com/berita/gosip/6516-belajar-berjalan-franky-sudah-mulai-pulih.html
READ MORE - Belajar Berjalan, Franky Sudah Mulai Pulih

Tukang Sapu Jalan Jadi PNS

Sebanyak 109 tenaga honorer di Dinas Kebesihan dan Pertamanan Kabupaten Bogor akan diangkat menjadi pegawai negeri sipil atau PNS. Mereka itu sehari-hari bekerja sebagai tukang sapu jalan, pengangkut sampah, atau sopir truk kebersihan.
"Awalnya yang akan diangkat menjadi PNS ada 111 orang. Namun, dua orang di antaranya meninggal dunia," kata Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Rosadi Saparodin, Jumat (22/10/2010) di Cibinong.
Menurut Rosadi, pengangkatan mereka menjadi PNS tidak serta-merta sebab pada tahun 2004 pihaknya sudah melakukan validasi dan pengetesan kepada para calon PNS tersebut. Berkas untuk keperluan itu sudah diserahkan ke Badan Kepegawaian, Pendidikan, dan Pelatihan (BKPP) selaku pihak yang berwenang menentukan hal tersebut.
"Tentu saja, untuk jadi PNS harus memenuhi beberapa kriteria dan persyaratan, seperti seperti masa kerja dan prestasi kerja. Mereka yang kami usulkan untuk segera diangkat menjadi PNS tersebut memenuhi kriteria dan persyaratan. Berkasnya sudah saya kirim ke BKKP," katanya.
Editor: Tri Wahono

Laporan wartawan KOMPAS Ratih P Sudarsono
http://megapolitan.kompas.com/read/2010/10/22/19535732/Tukang.Sapu.Jalan.Jadi.PNS
READ MORE - Tukang Sapu Jalan Jadi PNS

Manusia Malam Lebih Sulit Berhenti Merokok

Jumat, 29 Oktober 2010

Ada beberapa tipe orang yang sulit sekali berhenti merokok dan salah satunya adalah orang yang lebih aktif di malam hari (manusia malam). Kenapa manusia malam susah berhenti merokok?

Penelitian yang dilakukan Dr Ulla Broms dari University of Helsinki, Finlandia menemukan orang dengan evening type (manusia malam) lebih banyak mengonsumsi rokok dan sulit untuk berhenti.

Penemuan ini berdasarkan hasil penelitian selama 30 tahun terhadap 23.000 pasangan yang terbagi dalam 'evening type' yaitu terjaga di malam hari tapi mengantuk di pagi hari. Serta 'morning type' yaitu orang yang terjaga di pagi hari dan tidur di malam hari.

Hasilnya, manusia malam lebih banyak mengonsumsi rokok dan sulit untuk berhenti dan mengalami ketergantungan nikotin yang tinggi dibanding dengan morning type (manusia pagi). Sebesar 73 persen manusia malam mengalami ketergantungan nikotin, sedangkan manusia pagi sebesar 48 persen.

"Salah satu kemungkinan hal ini terjadi karena nikotin merupakan suatu simultan, sehingga jika seseorang merokok di malam hari akan membuatnya lebih lama terjaga," ujar Dr Broms seperti dikutip dari Reuters, Jumat (29/10/2010).

Dr Broms mengatakan manusia malam cenderung menghabiskan waktunya di bar atau restoran yang mana merokok adalah hal yang umum. Kondisi itulah yang membuat manusia malam lebih banyak merokok dan juga mengalami kesulitan besar untuk berhenti merokok. Temuan ini dilaporkan dalam jurnal Addiction.

Dalam laporannya Broms dan rekannya menuturkan manusia malam bisa lebih rentan terhadap kecanduan dan perilaku mencari kesenangan dibandingkan dengan manusia pagi. Hal ini kemungkinan karena ada aspek dopamin di otak dan sistem opioid, yang kedua aspek ini terlibat dalam proses kecanduan dan juga mencari kesenangan.

Peneliti juga memperhitungkan beberapa faktor lain, termasuk usia, kebiasaan minum dan juga gejala depresi. Diketahui jika seseorang memiliki faktor tersebut akan meningkatkan kesempatan untuk merokok sebesar 3 kali lipat.

"Jika manusia malam memiliki tujuan untuk berhenti merokok, cobalah mengubah pola tidurnya dengan terjaga di pagi hari dan tidur di malam hari. Kebiasaan ini akan membantu mereka untuk berhenti," ujar Dr Broms.


(ver/ir)
Vera Farah Bararah - detikHealth
http://www.detikhealth.com/read/2010/10/29/094655/1478408/763/manusia-malam-lebih-sulit-berhenti-merokok
READ MORE - Manusia Malam Lebih Sulit Berhenti Merokok

Makhluk Lain yang Bisa Menstruasi

Menstruasi merupakan satu siklus yang terjadi setiap bulannya pada kaum perempuan sebelum mengalami menopause. Tapi selain manusia, ternyata ada pula mamalia betina lain yang juga mengalami menstruasi.

Pada dasarnya, hanya manusia dan kera besar (gorila, orangutan, simpanse dan bonobo) yang benar-benar menunjukkan siklus menstruasi. Tapi sebenarnya mamalia lain juga mengalami menstruasi. Hanya saja, menstruasi pada mamalia lain tidak seperti menstruasi pada manusia.

Dilansir dari Madsci, Jumat (29/10/2010), beberapa spesies yang mengalami menstruasi yaitu monyet, lemur, kuda, kerbau, jerapah, zebra, badak, kucing, anjing, tikus pohon, gajah, landak dan serigala.

Pada manusia, proses luruhnya dinding rahim sebagai akibat tidak adanya pembuahan ditandai dengan pendarahan yang biasanya berlangsung 3 sampai 7 hari. Rata-rata selama menstruasi manusia kehilangan 10-80 mL darah.

Pada manusia, siklus menstruasi rata-rata terjadi sekitar 28 hari, walaupun hal ini berlaku umum, tetapi tidak semua wanita memiliki siklus menstruasi yang sama, kadang-kadang siklus terjadi setiap 21 hari hingga 30 hari.

Sedangkan pada kera besar siklus menstruasi tergolong teratur. Panjang siklus menstruasi bervariasi, rata-rata 29 hari pada orangutan dan 37 hari pada simpanse.

Tidak seperti manusia dan kera besar, pada mamalia lain proses menstruasi bisa dikatakan 'diam-diam', karena proses peluruhan dinding rahim (endometrium) yang ditandai dengan pendarahan justru tidak terlihat secara eksternal atau kasat mata.

Saat tidak terjadi pembuahan, rahim akan menyerap dinding rahim sehingga tidak terjadi pendarahan. Ada beberapa memalia yang mengalami pendarahan, tetapi pendarahan tersebut tergolong ringan dan sangat singkat, sehingga banyak manusia yang tidak mengetahuinya.

Mamalia lain juga tidak mengalami menstruasi rutin setiap bulan, tetapi hanya beberapa kali dalam setahun.


(mer/ir)
Merry Wahyuningsih - detikHealth
http://www.detikhealth.com/read/2010/10/29/175537/1479135/763/makhluk-lain-yang-bisa-menstruasi?881104755
READ MORE - Makhluk Lain yang Bisa Menstruasi