Banyak yang didiagnosa dengan penipisan tulang di usia tua. Tapi ada
beberapa kejutan yang bersembunyi di dalam tulang dan kebiasaan di masa
muda bahkan dapat mempengaruhi kondisi tulang di usia tua.
Mungkin
banyak orang yang tidak benar-benar mempertimbangkan tulang sebagai
sumber daya yang membutuhkan perlindungan dan memeliharanya seumur
hidup.
Berikut 14 fakta tentang tulang sehat yang mengejutkan seperti dikutip dari
Health, Rabu (28/12/2011) antara lain:
1. Tulang itu hidupTulang
mungkin tampak keras seperti batu, tetapi sebenarnya tulang itu hidup.
Sekelompok sel yang disebut osteoblas, terus-menerus membuat tulang
baru. Selain itu juga ada sekelompok sel yang disebut osteoklas, yang
berfungsi menghancurkan tulang.
Proses penghancuran dan pembuatan
tulang baru disebut sebagai remodeling tulang. Hal tersebut merupakan
alasan tulang beregenerasi setelah istirahat, tumbuh pesat selama muda.
Saat usia tua pembentukan tulang baru tidak seimbang dengan
penghancurannya, sehingga dapat terjadi penipisan tulang.
2. Menabung pembentukan tulang dari usia mudaBermain,
olahraga, mengangkat beban, lari, dan hampir setiap kegiatan yang
menggerakkan otot akan memicu tulang untuk meletakkan mineral lebih
banyak, sehingga tulang menjadi lebih kuat dan lebih padat.
Puncak
kepadatan tulang sekitar usia 30 tahun dan kemudian mulai menurun.
Sehingga usaha untuk menjaga kesehatan tulang harus dijaga sejak muda.
"Bila
memiliki tulang yang lebih padat sebelum tulang keropos, maka tidak
akan mencapai tingkat kekurangan yang menyebabkan patah tulang," kata
Felicia Cosman, MD, direktur klinis National Osteoporosis Foundation.
3. Penipisan tulang bisa terjadi pada usia mudaPerempuan
muda yang berhenti menstruasi akan memiliki proses meniru hormon
menopause, yang menyebabkan hilangnya tulang. Anoreksia pada khususnya
dapat membahayakan tulang dengan menghentikan menstruasi.
"Jika
perempuan tidak menstruasi, maka akan mengalami menopause pada usia
sekitar 20 atau 30-an tahun bukan 50-an tahun," kata Dr. Cosman. Dan
penurunan yang terkait dalam proses estrogen menyebabkan remodeling
tulang untuk mempercepat dan menjadi seimbang.
4. Tulang adalah unit penyimpananJika
tubuh membutuhkan kalsium karena misalnya menyusui, maka tubuh akan
mengambilnya dari tulang jika asupan kalsium kurang. Satu-satunya
masalah adalah bahwa kadang-kadang zat beracun, seperti timah atau
merkuri, dapat bersarang di tulang juga.
"Tulang adalah sebuah
tempat penyimpanan utama untuk kalsium dan fosfat, dan menyimpan zat-zat
seperti logam berat dalam tingkat rendah untuk jangka waktu yang lama,"
jelas Dr. Cosman.
5. Alkohol buruk untuk tulangTerlalu
banyak alkohol dapat menyebabkan sakit hati, otak, dan bagian lain dari
tubuh, dan alkohol juga dapat menjadi masalah besar bagi tulang.
Peminum
berat cenderung kehilangan kepadatan tulang, dan ketika kepadatan cukup
rendah, itu disebut osteopenia. Hal tersebut merupakan kondisi yang
lebih ringan daripada osteoporosis.
Tetapi alkohol atau kebiasaan
minum berat dari waktu ke waktu dapat menyebabkan kekurangan kalsium
dan penipisan tulang lebih parah yang dikenal sebagai osteoporosis.
Merokok juga merupakan faktor risiko yang diketahui untuk osteoporosis.
6. Kelebihan berat dapat membantu tulangKelebihan berat badan mungkin dapat membuat tulang kuat, meskipun hasil penelitian telah bertentangan.
Sama
seperti latihan dan menggerakkan otot dapat membangun tulang kuat,
tubuh mungkin menanggapi kelebihan berat badan dengan meletakkan mineral
tulang lebih untuk mendukung berat itu. Namun jika kelebihan berat
badan terfokus dalam perut, maka dapat meningkatkan risiko penipisan
tulang.
7. Lemak perut merugikan tulangHasil
penelitian menunjukkan bahwa, wanita premenopause yang memiliki
kelebihan lemak di bagian tengah tubuh mereka berada pada peningkatan
risiko untuk osteoporosis. Karena lemak perut berbeda dari lemak pada
paha atau pantat. Lemak perut adalah lemak jahat dan sangat aktif secara
metabolik.
"Lemak perut dapat menghasilkan semua jenis hormon
yang dapat meningkatkan peradangan dalam tubuh, dan hasil akhir dari
peradangan adalah peningkatan pelarutan tulang," kata Dr. Cosman.
8. Obat untuk memperkuat tulangAda
banyak obat untuk memperkuat tulang yang tersedia di pasaran. Tetapi
obat-obat tersebut belum tentu cocok untuk setiap orang.
"Obat
bisfosfonat (Fosamax, Boniva, Actonel, Reclast) dapat mengurangi patah
tulang, tetapi obat-obat tersebut telah dikaitkan dalam kasus langka
untuk patah tulang rahang dan masalah serius," kata Dr Cosman.
Para
ahli merekomendasikan penggunaan oobat untuk memperkuat tulang perlu
dievaluasi setelah 3-5 tahun untuk memastikan apakah masih memerlukan
obat.
9. Dokter gigi dapat mendiagnosaKeropos
tulang bisa menyerang di mana saja di tubuh, termasuk tulang rahang.
Jika tulang rahang kehilangan kepadatan, hasilnya mungkin gigi goyah
atau hilang, gusi turun, atau sakit akibat gigi palsu yang tidak pas.
Menurut
National Institute of Arthritis and Musculoskeletal and Skin Diseases,
dokter gigi dapat memprediksi terjadinya osteoporosis dengan pemeriksaan
penunjang sinar-X dan mengamati dengan masalah kesehatan yang terkait.
10. Makanan yang baik untuk tulangMakanan kaya kalsium sangat bagus untuk tulang. Dan meskipun susu merupakan sumber yang baik, tetapi bukan satu-satunya.
Dr
Cosman merekomendasikan yogurt dan keju, dan makanan yang kaya kalsium
seperti almond dan sayuran hijau. Bahkan buah-buahan atau sayur tanpa
kalsium dapat bermanfaat untuk tulang.
"Buah-buahan dan sayuran
dapat membantu asam buffer dalam tubuh, dan kandungan asam yang tinggi
tidak baik untuk tulang," kata Dr Cosman.
11. Suplemen mungkin tidak terbaikPil-pil
telah dikaitkan dengan batu ginjal dan studi menunjukkan bahwa risiko
serangan jantung lebih tinggi pada orang yang mengambil kalsium
dibandingkan pada mereka yang tidak.
Sebuah laporan Institute of
Medicine tahun 2010 menyarankan bahwa, kebanyakan orang di Amerika
Serikat mendapatkan cukup vitamin D dan kalsium dalam diet mereka tanpa
suplemen.
12. Patah pinggul lebih mungkin dibandingkan dengan kanker tulangMeskipun
kanker payudara dan kanker lainnya adikhawatirkan oleh banyak wanita,
namun patah tulang karena osteoporosis juga harus menjadi perhatian
utama.
Bahkan, risiko seorang wanita untuk mengalami patah tulang
pinggul yang disebabkan osteoporosis adalah sama dengan kanker
payudara, ovarium, dan risiko kanker rahim gabungan. Pinggul patah
paling umum terjadi pada orang dengan usia lebih dari 65 tahun.
Patah
tulang pinggul dapat menjadi peristiwa yang berpotensi mengubah hidup
atau bahkan mengancam jiwa, dan mungkin memerlukan operasi dan waktu
pemulihan yang lama. Beberapa tidak pernah sepenuhnya pulih dari patah
pinggul dan harus menggunakan alat bantu jalan atau kursi roda.
13. Istirahat tidak memperkuat tulang"Ketika
tulang istirahat, tidak akan menjadi lebih kuat dari sebelum mengalami
trauma. Bahkan dengan patah tulang karena osteoporosis, tulang dapat
sama kuat seperti sebelum istirahat setelah sembuh. Patah tulang ini
umumnya dapat sembuh sama dengan baik," kata Dr Cosman.
14. Etnisitas mempengaruhi kekuatan tulangSementara
siapa pun dapat mengembangkan osteoporosis, risiko jauh lebih tinggi
pada orang kulit putih atau Asia. Orang kulit hitam atau Hispanik,
risiko untuk mengembangkan penipisan tulang lebih rendah secara
keseluruhan.
Sebuah survei menemukan bahwa, antara 13-18 persen
dari wanita yang lebih tua dari 50 tahun di Amerika Serikat telah
osteoporosis pada pinggul mereka, dan termasuk sekitar 20 persen dari
perempuan kulit putih non-Hispanik, 5 persen dari perempuan kulit hitam
non-Hispanik, dan 10 persen dari perempuan Meksiko-Amerika.
Pria
memiliki risiko lebih rendah untuk osteoporosis, tetapi risikonya masih
lebih tinggi pada orang kulit putih dan Asia dibandingkan pada mereka
dengan latar belakang etnis lainnya.
(
ir/ir)
http://www.detikhealth.com