Ganja

Selasa, 28 September 2010

Ganja (Cannabis sativa syn. Cannabis indica) adalah tumbuhan budidaya penghasil serat, namun lebih dikenal karena kandungan zat narkotika pada bijinya,

Dari beberapa penangkapan, razia / penggerebekan aparat kepolisan terhadap  Ganja selalu identik dengan Aceh, dimana tanaman tersebut tumbuh dengan subur tanpa perlu pupuk dan perawatan.

Ganja dari Aceh bukannya dikenal di indonesia saja, tetapi dunia,  bahkan ada yang menyebutnya sebagai daerah produsen ganja terbesar di asia tenggara.

Tumbuhan ganja ini sangat gampang tumbuh di hutan dan belantara aceh, mungkin karena beberapa hal, antara lain :

  • Lahan yang bervegetasi hutan, berupa semak /belukar
  • Iklim  / suhu min. 24,2®C -  max. 32,4 ®C)
  • Curah hujan min. 243,4 mm (Juni) dan  max. 243,4 mm (Januari)

Tentunya Pemerintah Daerah bersama pihak terkait terus berupaya membasmi para peladang gelap dengan berbagai pola operasi razia dan pemusnahan ladang ganja, dan kadang banyak cerita lucu yang  penulis dapat ketika semasa sekolah dulu di Aceh sekitar tahun 1978 , salah satu cerita tersebut adalah : pernah saat operasi penggerebekan ladang ganja di hutan Aceh, begitu tim tiba di lokasi ladang, yang diketemukan dan masih terlihat hanyalah sisa puntung rokok para peladang yang masih ber-asap, namun mereka para peladang tidak ada di tempat, alias sudah kabur duluan.

Pola / trik yang dilakukan para peladang ini, salah satu diantaranya adalah dengan memelihara banyak hewan piaraan anjing, yang sengaja mereka tempatkan di beberapa pos atau pintu masuk menuju ladang (seperti menuju sebuah area atau camp, dimana kita harus melintasi atau melewati beberapa penjagaan, hanya saja di hutan atau daerah perladangan ini dijaga oleh anjing) seketika hewan2 tersebut akan menggonggong seakan memberi signal kepada tuan-tuannya tentang isyarat adanya tamu tak dikenal atau kondisi berbahaya bagi mereka.







Lokasi ladang ganja ini jauh dari pemukiman penduduk, dan banyak diantara penduduk yang sama sekali tidak mengerti atau tidak paham tentang ganja, mereka hanya mendengar informasi informasi saja tentang ganja, tetapi sama sekali tidak pernah melihat bentuk dan rupa tanaman dimaksud.

Jika selama ini ada mitos / cerita yang mengatakan bahwa masyarakat di Aceh juga menggunakan sedikit ganja sebagai bahan yang dicampur ke dalam bumbu masak? Ini tidak benar.

Umumnya warga / masyarakat Aceh dalam menyiapkan masakan, seperti kuah engkout suree (gule ikan tongkol/tuna) , kuah kameng (gule kambing atau kare kambing),dan masakan lainnya, mereka mempergunakan aneka rempah-rempah, disamping bahan-bahan utama, ada lagi (sesuai tujuan menu yang dimasak) seperti ; daun temurrui dan buah pala.

Buah pala (Myristica fragrans)
Tanaman multiguna dan komoditas ekspor Indonesia nonmigas utama ini kaya akan vitamin C, kalsium, dan fosfor. Pala juga biasa digunakan sebagai obat diare, kembung, mual, serta untuk meningkatkan daya cerna dan selera makan.
Tanaman pala (Myristica fragrans) merupakan salah satu tanaman rempah-rempah asli Indonesia yang daerah produksinya tersebar dari Kepulauan Maluku, Sulawesi Utara, Sumatera Barat, Aceh, dan Papua. Pada awal masa perdagangan (VOC), pala merupakan rempah-rempah yang dicari layaknya emas

Dalam industri obat-obatan, buah pala memiliki beragam khasiat yang bermanfaat bagi kesehatan manusia. Dalam dosis rendah, pala dapat digunakan untuk mengurangi flatulensi (kembung perut), meningkatkan daya cerna dan selera makan, serta untuk mengobati diare, muntah, dan mual (Chevallier, 2001).

Komponen myristicin yang terkandung dalam daging buah memiliki kemampuan sebagai agen insektisidal dan dianggap berkontribusi terhadap sifat halusinogen yang dapat menyebabkan halusinasi (Dorsey, 2001).

Jadi jika ditanya kepada saya sebagai anak Aceh, apa benar masakan Aceh dicampur ganja? Jawabnya , jelas tidak !

Ada pendapat yang mengatakan  bahwa ganja di Aceh berasal dari India atau dari daratan Asia lainnya,  sekitar abad ke 19 disaat Belanda membuka perkebunan kopi, mereka menanam ganja yang mereka anggap bisa sebagai obat alami guna menghindari dari serangan hama terhadap tumbuhan kopi dan juga hama ulat terhadap tanaman tembakau.

Dalam perjalanan waktu,  tanaman ganja lebih banyak dikenal dan dipergunakan oleh sebagian “kalangan tertentu” dengan cara menyisipkan kedalam batangan rokok, membuat rokok yang berisikan sebagian tembakau dengan cara mencampurnya atau bahkan murni keseluruhan rokok tersebut berisikan ganja.

Peredaran ganja secara perlahan lahan kian menggila sekitar tahun 1970 hingga kini, bahkan oleh sebagian “pengedar, pemakai/pengguna” sengaja membuat ganja sebagai “komoditi” yang sangat2 potensial yang mampu menghasilkan rupiah .

Melihat perkembangan tanaman ganja di Aceh yang dihasilkan oleh para peladang liar ini, kita berharap Pemerintah Daerah bisa melakukan antisipasi dengan memperketat penjagaan pantai, demi menghindari perdagangan ganja  yang mungkin sengaja dibuat dan diatur oleh sindikat gelap yang membiayai peladang ganja di hutan Aceh dengan menyuplai semua kebutuhan dan dana  kemudian hasil panen diangkut ke luar daerah Aceh.

Jika ini terjadi, sindikasi ini bekerja secara rapi dan profesional, karena letak geografis Nanggroe Aceh Darussalam ,  sebagai salah satu  Provinsi yang terletak di ujung barat pulau Sumatera dan bersisian langsung dengan Samudera Indonesia, ganja dari Aceh ini bisa langsung keluar negeri dengan menggunakan perahu tempel/ speedboat bermesin besar atau diterbangkan dengan helikopter.

Salah satu negara lain yang tanaman ganja tumbuh subur di sana adalah Afghanistan, ada juga pendapat yang mengatakan bahwa ganja ditemukan pertama kali  di Cina tahun 2737 SM.

Konon, ketika  itu ganja atau cannabis ini digunakan untuk mengobati penyakit rematik, malaria, beri-beri, dan beberapa penyakit lainnya.

Dalam bahasa pemakai atau pengguna ganja, juga disebut : gele’, cimeng, mariyuana, mary jane, budha stick, dan banyak nama lain nya.

Kandungan yang terdapat didalam ganja :
Ganja dapat dikategorikan sebagai depresan (obat yang mempengaruhi sistem saraf dengan memperlambat kegiatan di dalam otak) dan "halusinogen" (menimbulkan halusinasi).

Ganja terbuat dari daun tanaman cannabis.

THC (Delta 9 tetrahydrocannibinol) adalah salah satu dari 400 bahan kimia yang ditemukan di dalam ganja.

THC-lah yang menyebabkan pengaruh yang mengubah suasana hati.

Kadar THC yang terdapat pada ganja yang beredar, semakin hari semakin meningkat.

Bentuk :
Ganja (cannabis) mempunyai beberapa bentuk. Ganja biasanya berbentuk dedaunan seperti tembakau berwarna hijau.

Hashish atau minyak hashish merupakan bentuk ganja yang lebih kuat.

Hashish adalah getah pohon ganja dan dijual dalam bentuk minyak atau kubus padat kecil.

Pengaruh terhadap pemakai
Ganja dapat menimbulkan efek yang berbeda-beda. Beberapa orang mengalami reaksi yang lebih kuat dari yang lain. Reaksi yang paling umum adalah perasaan “mabuk”, "teler" atau "melayang".

Dampak lain
  • Paranoia (ketakutan yang berlebihan dan tidak rasional)
  • Jantung berdegup kencang
  • Muntah-muntah
  • Kehilangan kontrol dan tidak konsentrasi
  • Kebingungan
  • Nafsu makan meningkat
  • Mata merah
  • Halusinasi

Akibat jangka panjang dari penggunaan ganja
Dari beberapa penelitian menunjukan bahwa terdapat adanya pengaruh yang lebih berat apabila ganja digunakan secara teratur (kecanduan).

Beberapa pengaruh penggunaan ganja diantaranya:
  • Resiko tinggi bronkhitis, kanker paru-paru dan penyakit-penyakit pernafasan (ganja mengandung tar dua kali lebih banyak dari rokok).
  • Kehilangan minat dan semangat untuk melakukan kegiatan
  • Kehilangan tenaga dan kebosanan
  • Kerusakan memori jangka pendek, daya pikir logikal dan koordinasi gerakan badan
  • Dorongan seks menurun
  • Pada pria bisa mengakibatkan berkurangnya jumlah sperma
  • Pada wanita berakibat tidak teraturnya siklus
  • Gejala gangguan kejiwaan yang berat
  • Kerusakan sistem kekebalan tubuh
  • Addiction.

Ganja menimbulkan ketergantungan / kecanduan
  • Ganja mempengaruhi keterampilan motorik dan koordinasi, penglihatan dan kemampuan untuk mengukur jarak dan kecepatan. Sangat berbahaya bagi pengguna ganja mengemudi mobil atau motor dalam keadaan seperti itu.
  • Ganja mempengaruhi kemampuan mengingat/ memori. THC akan mengganggu proses berpikir terutama yang membutuhkan logika. Ganja juga dapat mengakibatkan kesulitan belajar, walaupun pelajaran/tugas yang sederhana, sehingga seseorang dapat berprestasi buruk dalam pekerjaan atau belajar

    Ganja merupakan pintu awal sebagai 'gerbang narkoba' dimana seseorang pecandu ganja memiliki resiko yang lebih besar untuk memakai zat-zat adiktif yang lebih keras lainnya.

    Bermula dari menikmati ganja lalu kemudian berkeinginan untuk mencoba jenis narkoba lainnya, seperti heroin, dll.

    Melihat banyak nya dampak buruk dari penyalah gunaan ganja ini, mari kita sama-sama menjaga / membimbing anak dan si buah hati tersayang  dengan menjauhkan mereka dari keterlibatan , ketergantungan ganja atau bahan2 yang mengandung narkotika lainnya.

    Semoga tulisan ini bermanfaat, terima kasih sudah berkenan meluangkan waktu menjenguk blog sederhana ini.

Wassalam,
habibmaulana
aneuk Aceh
Translate to : by

0 komentar:

Posting Komentar