Kegilaan Narkoba

Senin, 27 September 2010


Penggunaan dan peredaran narkoba di jagad raya ini semakin hari semakin menggila, bukan saja mereka  para pelaku atau pengedar yang sengaja mencari untung semakin gila.  tetapi para pengguna yang sudah terikat dalam lingkaran setan itu pun ikut gila.

Saat ini yang kita ketahui adalah adanya penangkapan atau pengerebekan narkoba yang berhasil dilakukan para aparat penegak hukum melalui media massa, apakah itu surat kabar maupun media televisi,  tetapi tahukah kita bahwa kegiatan produksi, peredaran dan penggunaan di banyak tempat lain yg tidak tercium atau tidak terdeteksi?

Mengapa bisa tidak ter-endus?

Hubungan kepercayaan timbal balik antara pengguna dan pengedar berikut sindikasinya sangatlah terjaga,  seperti ada peraturan yang tidak tertulis “namun” ibarat pisau bermata dua bagi semua yang terkait di dalam nya.

Bagi mereka ibarat karma,  satu langkah yang terjerembab, menimbulkan luka yang terbuka dan menganga .. yang berakibat luka menular kepada sesama.

Dengan kata lain, jika seseorang pengguna tertangkap oleh aparat penegak hukum, dan didukung bukti2 yang cukup kuat,  terhadap teman2 lain seperti pengedar dan kaki tangannya,  maka yang  lain pun tinggal menunggu waktu ‘tuk menyusul ke jeruji besi.

Inilah yang selama ini kita ketahui bahwa tali persaudaraan sesama diantara mereka sangat kuat, saling melindungi satu sama lain, kecuali para “kaki busuk” alias penjual informasi yang sengaja menjebak  dan mencelakai sesama teman atau saingan.

Selain dari operasi penangkapan atau razia yang dilakukan aparat kepolisian berdasarkan informasi para intel /reserse dan interpol atau dari informasi masyarakat, banyak kasus yang terjadi, terungkapnya peredaran atau adanya informasi akurat terhadap mereka pengguna atau yang sedang melakukan pesta narkoba adalah bersumber dari ‘rival bisnis” atau bisa juga dari sesama pengguna atau bahkan orang2 lain yang sakit hati.

Masukan2 informasi yang “A1” alias yang akurat inilah yang bisa berhasil digerebek aparat penegak hukum kita (tentunya ada juga yang gagal, karena informasi bocor).

Terhadap segelintir orang tua yang salah satu anak2 tersayang mereka yang terlibat narkoba, walau sudah dengan emosi yang meledak2 bahkan kadang membuat kedua  bola mata orang tua nya “merah” seperti mata macan lapar, juga telah berbagai cara mrk tempuh untuk membuat efek jera terhadap buah hatinya, mereka tetap “bungkam” alias tidak mau melaporkan hal penggunaan yang membuat  ketagihan si buah hati mereka akan narkoba ke aparat kepolisian.

Bagi mereka jika hal ini terkuak dan diketahui masyarakat apalagi jadi pemberitaan media , tentu merupakan aib keluarga, harga diri, martabat bahkan menjatuhkan gengsi.

Belum lagi akibat terburuk dimana si anak dan si buah hati harus menghabiskan waktu hidupnya di kamar yang sumpek, pengap dan sempit ditambah pembatas jeruji besi dan pintu yang terkunci di dalam bui.

Disinilah peran kita dipertanyakan, mau dikemanakan generasi generasi penerus ini?  Haruskah kita sengaja “membiarkan” mereka dengan narkoba dan sindikasi nya? Dengan berbagai sebab akibat lain yang pasti akan timbul di kemudian hari?

Apakah kita akan melihat negeri tercinta ini penuh dengan orang orang yang tidak mampu lagi berfikir atau tidak mampu lagi ber konsentrasi?

Apakah kita senang melihat banyak para pecandu dengan tangan gemetar dan gigi gemeratak disepanjang jalan?  Disamping banyaknya terjadi akibat buruk lain, seperti ; kekerasan, perampokan , pembunuhan,penculikan bahkan pemerkosaan?.

Masih banyak akibat2 lain yang ditimbulkan karena narkotika, tak kan habis kata kita buat menjadikan kalimat untuk itu.

Tinggal sekarang adalah upaya pemberantasan, yang bisa dimulai dari lingkungan yang paling dekat sekalipun.

Aparat kepolisian tidak bisa kita biarkan mereka mengubek-ubek sarang sindikat itu sendirian, mereka para aparat sangat membutuhkan banyak informasi, yang kesemuanya itu bisa sinergi apabila kita mau membantu.

 Informasi sekecil apapun sangat berharga guna penyelidikan untuk menekan peredaran dan penggunaan narkotika di negeri tercinta ini, demi anak anak kita.

Bagi orang tua yang anak atau buah hatinya tidak terlibat atau katakanlah tidak kecanduan narkotika,  mungkin bosan membaca tulisan2 seperti ini, bahkan dalam hati mereka berbisik, “emang gue pikirin?” hal ini karena mereka belum mengalami kesusahan karena cobaan hidup, habis nya enerji dan konsentrasi,banyak biaya terbuang, lelah secara psikis dan emosi dikeseharian.

Dan yang paling ekstrim lagi mereka sama sekali tidak peduli, bahkan mereka sering berkata ; “ itu bukan urusan saya..”

Segampang itukah?  Tidak terpikir oleh mereka bahwa suatu saat, entah kapan, wallahhu alam,.. mrk bisa juga mengalami seperti yang dialami orang tua2 yang saat ini sedang bingung menghadapi putra/putri mereka yang sakaw akibat kecanduan narkoba.

Sekali lagi penulis coba mengetuk hati semua sahabat, para orang tua dan semua lapisan masyarakat untuk sama sama membantu negeri ini agar bisa terbebas narkoba, atau paling tidak kita bisa meminimalisir.

Jika informasi yang anda miliki enggan disampaikan langsung ke pihak kepolisian karena memikirkan akibat sungkan, enggan atau bahkan jadi saksi diantaranya, anda bisa menempuh cara lain yang lebih halus, dengan menulis tanpa nama, tetapi menyebutkan lengkap lokasi keberadaan secara detail kepada aparat kepolisian.

Tulisan tak berkonsep ini penulis buat seketika, semoga bermanfaat khususnya untuk penulis pribadi dan buat suadara2 ku yang berkenan mau mengambil hikmah dari tulisan ini,

Mohon maaf untuk semua kekurangan, dan kesempurnaan hanya milik Allah SWT.

habibmaulana
Translate to : by

0 komentar:

Posting Komentar