Pria yang Selalu Kurang Tidur Bisa Pengaruhi Kejantanannya

Kamis, 15 Desember 2011

Dibanding wanita, konon pria lebih sering mengalami kurang tidur. Jangan anggap remeh masalah kurang tidur tersebut karena pria yang selalu kurang bisa membuat hormon seks testosteronnya berkurang yang akan mempengaruhi performa seksualnya.

Bahkan untuk kurang tidur yang terjadi hanya sementara, efek penurunan kadar testosteronnya cukup dramatis. Sebuah studi baru menunjukkan kurang tidur yang terjadi selama seminggu dapat menurunkan kadar testosteron hingga 15 persen dalam kelompok laki-laki muda yang sehat.

"Kadar testosteron yang rendah dapat berdampak negatif pada kesehatan laki-laki dalam berbagai hal termasuk mempengaruhi perilaku seksual," kata para peneliti seperti dilansir dari WebMD, Selasa (13/12/2011).

Testosteron adalah hormon steroid dari kelompok androgen. Testosteron merupakan hormon seks utama laki-laki dan steroid anabolik. Pada pria, testosteron memainkan peran kunci dalam pengembangan jaringan reproduksi pria seperti testis dan prostat serta mempromosikan karakteristik seksual sekunder seperti meningkatnya massa otot, massa tulang, dan pertumbuhan rambut pada tubuh. Selain itu, testosteron sangat penting untuk kesehatan dan kesejahteraan, serta pencegahan osteoporosis.

Penurunan kadar testosteron pada pria yang normal mulai terjadi ketika menginjak usia sekitar lebih dari 40 tahun. Penurunan kadar testosteron pada pria ketika mulai menginjak usia 40 tahun adalah sekitar 1-2 persen per tahun. Kualitas dan kuantitas tidur memang mempengaruhi kadar testosteron pada pria.

Dalam studi ini peneliti membandingkan kadar testosteron dalam kelompok 10 pria muda yang sehat setelah seminggu tidur dengan waktu yang normal dan seminggu kurang tidur. Hasil studi tersebut telah dipublikasikan dalam Journal of American Medical Association.

Pada minggu pertama, para peserta penelitian, tidur selama 8 jam setiap malam di rumah. Kemudian para peserta penelitian memiliki 3 malam dengan waktu tidur selama 10 jam dan 8 malam dengan waktu tidur selama 5 jam di laboratorium.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa, kadar testosteron menurun sebesar 10 -15 persen setelah seminggu kurang tidur dibandingkan dengan para peserta penelitian yang memiliki waktu tidur yang cukup. Penurunan kadar testosteron juga terkait dengan hilangnya semangat di antara para peserta.

Sejumlah studi lain juga menjelaskan bahwa, terdapat hubungan antara penurunan fungsi kognitif dengan kadar testosteron yang rendah pada pria.

"Sekitar 15 persen dari pekerja dewasa di Amerika Serikat mendapatkan waktu tidur selama 5 jam atau kurang per malam. Hasil studi ini menunjukkan bahwa, kurangnya waktu tidur yang berkepanjangan dapat memiliki konsekuensi negatif pada kadar testosteron dan kesejahteraan pria," kata para peneliti.

Secara umum, androgen meningkatkan sintesis protein dan pertumbuhan jaringan dengan reseptor androgen. Efek testosteron dibagi menjadi2, antara lain:

Kadar testosteron yang sangat rendah atau defisiensi testosteron dapat dikaitkan dengan beberapa kondisi, antara lain:
1. Energi yang rendah
2. Penurunan libido
3. Konsentrasi yang buruk
4. Kelelahan

(ir/ir)
http://www.detikhealth.com





Translate to : by

0 komentar:

Posting Komentar